Suara.com - Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Kholil Ridwan mengaku heran dengan sikap Bareskrim Polri yang menurutnya tidak mau menggunakan pandangan keagamaan MUI sebagai rujukan untuk menangani kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Padahal, kata Kholil, dalam beberapa kasus yang berkaitan dengan agama Islam, sebelumnya, kepolisian selalu meminta pandangan MUI untuk membuat keputusan hukum.
Kholil menyontohkan kasus konser Lady Gaga, sastrawan Arswendo Atmowiloto, Ahmad Musadeq, hingga Gerakan Fajar Nusantara.
"Waktu itu Lady Gaga semuanya sudah siap, tiket sudah dijual habis. Tapi umat menolak, lalu polisi datang ke MUI meminta fatwa, MUI jawab untuk menolak dan akhirnya nggak jadi (konser)," kata Kholil di kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016).
Itu sebabnya Ridwan tak habis pikir kenapa dalam kasus Ahok, pandangan keagamaan MUI tak langsung dipakai. Polisi, katanya, tidak langsung menggunakan sikap MUI karena masih meminta keterangan saksi-saksi ahli di luar MUI.
"Ini sekarang kenapa MUI sudah bilang Ahok menistakan Al Quran, tapi nggak dipakai. Masih saja panggil ahli-ahli," ujar Kholil.
Kholis menegaskan keberadaan MUI merupakan penjembatan antara umat Islam dan pemerintah.
"Apakah ahli-ahli itu juga lebih ahli dari MUI. MUI ini lembaga yang punya hubungan baik dengan pemerintah, yang selalu jadi jembatan pemerintah ke umat," kata Kholil.
Sebelumnya, MUI telah mengeluarkan pandangan keagamaan yang menyatakan Ahok melecehkan Al Quran dan ulama lewat pernyataan mengutip Al Maidah ayat 51 ketika berpidato di hadapan masyarakat Kepulauan Seribu.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci