Suara.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah akhirnya menjawab sindiran Wakil Presiden M Jusuf Kalla kepada dirinya. Kata Fahri dirinya tak bermaksud mewajibkan adanya penjatuhan rezim dalam setiap siklus 20 tahunan.
Menurutnya, apa yang disampaikannya tersebut betul-betul bertujuan agar pemerintah juga waspada dengan situasi politik yang terjadi saat ini.
Dalam sambutannya, Fahri menyampaikan gambaran situasi politik Indonesia yang selalu berubah setelah 20-an tahun. Dan itu terjadi ketika jatuhnya kekuasaan yang sedang berkuasa menuju sebuah pemerintahan baru.
"Tetapi JK sebagai senior tentu nasihat-nasihatnya harus kita dengar," katanya di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Sabtu (12/11/2016).
Selain merujuk situasi politik Indonesia yang sudah terjadi sebelumnya, kata Fahri, hal ini juga berdasarkan pada isu-isu yang sedang terjadi saat ini. Kata dia, gejolak politik nasional yang terjadi saat ini tengah mengalami fase pemanasan dan patut diwaspadai baik dari masyarakat hingga pemerintah. Hal itu guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan berbangsa.
"Saya kira itu ajakan positif. Kami tak ada pikiran negatif," kata Fahri.
Sebelumnya, JK mengritik pernyataan Fahri yang dinilainya selalu melihat pemerintahan melalui siklus 20 tahunan tersebut. Dia pun meminta agar melihat yang terjadi itu tidak hanya dari sisi kejelekannya tapi juga dari sisi kemajuan sebuah pemerintahan.
"Kalau pikirannya jatuh suatu pemerintahan terus, itu jangan. Siklus 20 tahunan itu kan bukan siklus jatuhnya pemerintahan. Harus juga lihat kemajuannya," kata Jusuf Kalla yang disambut gelak tawa para peserta yang hadir.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta
-
JATAM: Negara Abai Lindungi Warga dari Dampak Beracun Tambang Nikel di Halmahera
-
Sebut Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, GUSDURian: Selama Orba Banyak Lakukan Dosa Besar
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Terjerat 3 Kasus Korupsi, Segini Total Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Si Tuan Tanah