Suara.com - Awal Desember mendatang, Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 akan digelar. Pesta para pendekar silat dunia itu akan digelar di GOR Lila Buana Denpasar, 3 hingga 8 Desember 2016.
Di kejuaraan dunia sebelumnya yang berlangsung di Phuket Thailand, Indonesia berhasil meraih predikat juara umum. Dalam gelaran yang berlangsung pada 7-17 Januari 2015 tersebut, Indonesia menyabet sembilan medali emas, dua perak dan tiga perunggu.
Kerap mendominasi gelaran ini, rakyat Indonesia tentunya berharap predikat juara umum kembali digenggam Indonesia. Akan tetapi, juara umum ternyata bukan target PB IPSI di kejuaraan dunia kali ini.
"Dalam kejuaraan dunia ini, dalam rapat PB IPSI sudah memutuskan tidak ada target. Hanya saja atlet harus bermain sesuai teknik yang dilatih secara maksimal," ujar Sekjen PB IPSI, Erizal Chaniago dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung Nusantara 1, DPR RI, Fraksi Partai Gerindra.
PB IPSI ternyata sudah menetapkan target yang lebih penting dalam kejuaraan dunia kali ini. Yaitu pengembangan atlet. Artinya, gelaran tersebut hanya menjadi ajang bagi para pesilat Indonesia untuk menunjukkan perkembangannya guna persiapan Asian Games 2018.
"Di kejuaraan dunia, mereka akan diukur dan dilihat, apakah mereka bisa melanjutkan untuk SEA Games dan Asian Games. Dengan demikian, atlet pasti akan tampil ngotot (di kejuaraan dunia)," tambahnya.
"Di kejuaraan dunia ini, mereka tidak harus juara. Mencari seseorang untuk mewakili bangsa, yang terpenting adalah perkembangannya. Perkembangan selama PON, Seleknas dan kejuaraan dunia. Kalau mainnya tidak berkembang secara teknis, setelah kejuaraan dunia akan kita ganti. Meski mereka kalah di kejuaraan dunia, yang terpenting adalah perkembangan mereka untuk tampil di Asian Games," tambahnya lagi.
Asian Games 2018 akan berlangsung di Jakarta dan Palembang, Indonesia. Di Asian Games ini pula, untuk pertama kalinya pencak silat akan dipertandingan secara resmi.
Berita Terkait
-
Kreasi Chef dan Mixologist Bali Mendunia, Bawa Pulang Penghargaan Kuliner Asia Pasifik
-
Hasil Super League: Bhayangkara FC Jinakkan Bali United 2-1, Damjanovic Jadi Pembeda di Lampung
-
Perang Papan Tengah BRI Super League Bali United vs Bhayangkara, Siapa Raih Poin Penuh?
-
5 Strategi Berlibur ke Bali dari Jakarta dengan Lebih Hemat
-
Timbulkan Polemik, Proyek Lift Kaca Pantai Kelingking Dihentikan Sementara
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional