Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi menegaskan, Golkar tetap konsisten mengusung Gubernur DKI Jakarta Basuk Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Menurutnya, saat ini mesin partai Golkar sedang bergerak untuk berdialog dengan warga. Mayoritas warga, kata Fayakhun, menginginkan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta lagi.
"Golkar terus melakukan konsolidasi mesin partai di 30.246 RT di Jakarta, kami berdialog dengan masyarakat, silent majority di Jakarta masih menginginkan Ahok," kata Fayakhun dihubungi, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Dia pun menyangsikan ketika disebut masyarakat melakukan penolakan terhadap Ahok ketika melakukan kampanye. Sebab, menurutnya, penolakan Ahok dilakukan oleh orang-orang yang 'mengatasnamakan' warga ternyata bukanlah warga asli.
"Ahok ditunggu-tunggu oleh warga yang akan didatangi, tapi ditolak oleh kelompok yang 'mengatasnamakan' warga. Warganya sendiri juga jadi jengkel. Sekarang ini banyak 'Kelompok-kelompok' di wilayah, yang mengatasnamakan warga," kata Anggota Komisi I DPR ini.
Menurutnya, tindakan seperti ini tidak sehat untuk perjalanan demokrasi. Sebab, Fayakhun menilai, semua orang berhak saling bertemu dan mengenal tanpa dihalang-halangi oleh kelompok tertentu, apalagi mengatasnamakan warga.
"Kejadian siang ini di Mampang menarik, Djarot bertemu warga lalu mau diusir sekelompok orang. Malah kelompok tersebut (yang menolak) yang diusir warga. Ini fakta," kata dia.
Dia jadi curiga jadwal blusukan kampanye pasangan Ahok-Djarot Syaiful Hidayat dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk melakukan penolakan tersebut. Dia juga curiga ada aktor yang sengaja menggerakannya karena bentuk penolakannya selalu sama.
"Timses kan melaporkan jadwal blusukan Ahok-Djarot setiap hari, dan data tersebut terbuka untuk umum. Rupanya ada yang 'mengintip' jadwal tersebut. Karena di tempat kita turun, selalu sudah ada 'sekelompok orang' membawa pengeras suara, dan 'nyanyiannya' sama yaitu menolak," tuturnya.
Dia pun mempercayakan kepada pihak kepolisian untuk mengawal proses demokrasi ini agar berjalan dengan sehat. Dia yakin Polda Metro Jaya juga sudah punya laporan, data dan fakta tentang mobilisasi atas kelompok-kelompok yang sikapnya anti demokrasi.
"Kita serahkan kepada polisi untuk mengawal proses demokrasi berjalan dengan sehat. Kami percayakan pada Polda," kata Fayakhun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol