Suara.com - Calon petahana gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama, memberikan kenang-kenangan istimewa kepada Rizky Saputra di Jalan Arabika III, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (17/11/2016). Rizky merupakan anak lelaki berumur 11 tahun.
Kenang-kenangan dari Ahok berupa pulpen yang selama ini dipakai untuk menandatangani surat-surat penting di Balai Kota Jakarta.
Awal mula Ahok memberikan pulpen tersebut ketika Rizky ikut meramaikan kampanye di Jalan Arabika III.
Rizky mendekati Ahok untuk meminta tanda tangan. Ahok pun menuruti permintaan bocah tersebut. Ahok mengambil pulpen yang diberikan Rizky. Tapi ternyata pulpen tersebut tak nyata alias mati.
Tak pakai pikir panjang, Ahok pun langsung mengeluarkan pulpen berwarna silver dari kantornya untuk tanda tangan.
Tak hanya dapat tanda tangan, Rizky juga mendapatkan pulpen tersebut.
"Sudah ini saja, bapak kasih pulpen ini untuk kamu. Supaya nanti kalau sudah besar bisa jadi gubernur," ujar Ahok.
Rizky terlihat girang bukan main.
Ahok kemudian menceritakan sejarah pulpennya.
"Ini pulpen bapak pakai untuk tandatangan berkas penting saat bapak jadi gubernur. Kamu belajar yang bagus supaya nanti bisa berhasil," kata Ahok.
Orangtua Rizky, Dewi (38), hanya manggut-manggut saat Ahok menasihati Rizky.
Tak lama kemudian, Ahok mengajak Dewi berbincang-bincang. Dewi mengatakan memiliki tiga anak. Suaminya bekerja sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum.
Mengetahui suami Dewi bekerja sebagai PPSU, Ahok langsung menawarkan Dewi beserta keluarga untuk pindah ke rumah susun.
"Ibu kalau tinggal di sini habis Rp900 ribu bayar uang air, listrik. Kalau di rusun ibu hanya bisa Rp300 ribu per bulan. Jadi nggak ada masalah (suami bekerja) sebagai PPSU," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara