Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Suwarjono mengakui dengan pesatnya perkembangan jumlah media, internet dan media sosial, banjir informasi kini melanda masyarakat. Sayangnya di era banjir informasi kini, justru banyak media sosial tidak mencerdaskan masyarakat, tapi malah membodohkan masyarakat.
"Digelarnya Festival Media 2016, salah satunya bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat. Bukan malah membodohkan masyarakat," kata Suwarjono dalam sambutannya di malam pembukaan Festival Media yang digelar AJI di Pekanbaru, Riau, Sabtu (19/11/2016).
Selain maraknya informasi yang tidak benar/hoax ataupun informasi yang tidak lengkap, Suwarjono juga mengakui bahwa kini sebagian masyarakat juga belum menggunakan akses informasi secara cerdas dan berimbang. Sebagian masyarakat bahkan hanya mau mengakses informasi atau berita yang memperkuat keyakinan atau opini pibadinya sendiri terhadap sebuah persoalan. "Ada sebagian yang hanya mau mengambil berita yang itu untuk memperkuat opininya," jelas Suwarjono.
Oleh sebab itulah, menurutnya, masyarakat kini harus melek media di era banjir informasi. "Karena saat ini telah banyaknya media yang bermunculan. Setelah banyak media, masyarakat malah bukan makin cerdas. Tapi malah membodohi masyarakat. Karena hanya mengambil informasi yang dibutuhkan," katanya.
Suwarjono menegaskan, digelarnya Festival Media gunanya mengajak masyarakat kritis terhadap apa yang diberitakan media. Baik media cetak, televisi, online dan radio. "Festival Media kali ini mengangkat tema Media Cerdas, Lestarikan Bumi. Digelar di Riau, karena Riau pernah terjadi bencana asap. Bumi Riau harus diselematkan. Lestarikan lingkungan," katanya.
Dengan pelaksanaan Festival Media, AJI Indonesia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara Festival Media 2016. "Sukses untuk teman-teman AJI Pekanbaru. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini," tutup Suwarjono.
Berita Terkait
-
AJI Jakarta Desak Polisi Usut Kekerasan pada Jurnalis Kompas TV
-
Pengamat: Kebebasan Berpendapat di Media Sosial Ada Batasnya
-
Protes Kekerasan TNI Pada Wartawan, AJI Jakarta Demonstrasi
-
Wartawan TV One Dipukul Polisi, Kapolres Jakpus Harus Cepat Gerak
-
Awal Mula Wartawan TV One Dipukuli, Diborgol dan Ditodong Polisi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam