Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto optimistis pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat akan memenangkan Pilkada DKI Jakarta periode 2017-2022.
Hal ini disampaikan Novanto dalam acara puncak Hari Ulang Tahun Kosgoro (Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) ke 59 di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (21/11/2016) malam.
"Saya yakin saudara Ahok-Djarot menang. Apakah kosgoro 57 dalam hari ulang tahun ini, apa sanggup memenangkan saudara Ahok-Djarot?," ujar Novanto dalam sambutannya.
Ketika Ahok dan Djarot mendapatkan urutan nomor dua, kata Setnov dalam sambutanya, dia yakin Ahok menang. Hal ini mirip dirinya saat mencalonkan sebagai ketua umum Golkar saat Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali. Apalagi, ini adalah nomor urut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dalam Pilpres 2014.
"Dan sekarang sekarang (yang dapat nomor dua), saudara Ahok (dan Djarot). Saya SMS Ahok, nomor dua itu victory, merupakan kemenangan. Jadi kalau presiden saja menang, dan saya Ketua Umum Golkar menang, saya yakin Ahok dan Djarot akan menang dengan nomor dua,"jelasnya.
Mantan Ketua DPR itu menuturkan bahwa Ahok-Djarot memiliki program yang sangat bagus dalam membenahi Jakarta. Saat masih menjadi anggota DPR, Setnov mengaku mengenal betul sosok Ahok yang berani. Pasalnya, ketika dirinya sedang rapat dengan pimpinan DPR, Ahok pernah memanggilnya untuk rapat.
"Tentu saya ingat, pernah menjadi anak buah di DPR waktu ketua fraksi. Ahok memang punya program yang jelas. di DPR satu-satunya (anggota DPR) waktu rapat dengan pimpinan DPR, saudara Ahok inilah datang ke ruang meeting memanggil saya untuk datang dalam rapat, " kata dia.
Semua partai pengusung Yakni Nasdem, Hanura dan Golkar serta PDI P akan tetap mendukung pasangan Ahok Djarot, begitupun dukungan tersebut juga berasal dari ketua umum partai pengusung.
"Itulah komitmen kita bersama dan mudah-mudahan, kita berdoa apa yang dialami sodara Ahok, kita yakin, pasti Tuhan akan memberikan jalan dan kemenangan untuk sodara Ahok-Djarot," ungkapnya.
Baca Juga: Besok Diperiksa, Malam Ini Ahok Rembuk dengan Tim Pengacara
Dalam acara tersebut hadir pula Politisi senior Partai Golkar Akbar Tanjung, Theo L. Sambuaga, Agung Laksono, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, serta ketua tim pemenangan Ahok-Djarot Prasetio Edi Marsudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Berani Mundur dari DPR RI, Intip Kekayaan Rahayu Saraswati yang Punya Selera Old Money
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Pendidikan Kelas Dunia Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Mundur dari DPR Karena Kepleset Lidah
-
Mahfud MD Memprediksi Akan Ada Reshuffle Lagi Oktober Mendatang
-
Pimpin Rombongan Jemaah, KPK Sebut Ustaz Khalid Basalamah Pakai Kuota Haji Khusus Bermasalah
-
Geger Boven Digoel: MK Tolak Gugatan, Ijazah SMA Jadi Sorotan di Pilkada 2024!
-
Jalankan Program Prabowo Tiga Juta Rumah, Pramono Targetkan Bangun 19.809 Hunian Tahun Ini
-
Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
-
Tim Pencari Fakta Pertanyakan Peran Kompolnas Usut Pertanggungjawaban Komando di Kasus Affan
-
17+8 Tuntutan, Minus Bumi: Pakar Ungkap Agenda Ekologi yang Terlupakan!