Suara.com - Tindakan bejat dilakukan seorang guru di Ukraina, tepatnya di sebelah timur kota Kharkiv. Demi mendapat tambahan uang, guru tersebut rela menjual seorang murid perempuan dari asrama sekolahnya yang masih berusia 13 tahun.
Menurut Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov, murid yang tinggal di asrama sekolah untuk anak-anak tunawisma, yatim, dan anak di bawah umur yang memiliki latar belakang bermasalah itu, dijual seharga 10 ribu dolar AS (sekitar Rp134 juta).
Guru yang oleh media di Ukraina teridentifikasi bernama Galina Kovalenko, pengajar bahasa dan sastra Ukraina dan Rusia, kini sudah ditahan pihak aparat berwenang.
Lantaran merasa jengkel dan geram, Avakov pun mengunggah foto guru berusia 52 tahun bersama korbannya itu ke akun Facebook pribadinya pada, Senin (21/11/2016) lalu.
"Galina telah bekerja hampir satu tahun pada 'rencana bisnisnya' untuk menjual gadis berusia 13 tahun. Ada penadahnya. Ketika gadis itu keluar dari asrama, dia membawanya ke pembeli dan menerima uang," ujar Avakov.
Avakov menambahkan, secara pribadi akan menginvestigasi secara serius kasus ini. Dan jika terbukti bersalah, guru perempuan tersebut bisa menerima hukuman antara tiga sampai 12 tahun penjara.
Sementara itu, organisasi PBB untuk urusan anak-anak, UNICEF, memperkirakan sekitar 215 ribu anak terlantar di Ukraina sejak konflik antara militer Ukraina dan separatis pro-Rusia berkecamuk pada April 2014. (IB Times)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD