Suara.com - Pelaksana tugas Gubernur Jakarta Sumarsono menepis informasi yang menyebutkan dia telah mengacak-acak program pembangunan yang dicanangkan Basuki Tjahaja Pumama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Sumarsono menegaskan selama Ahok-Djarot cuti untuk mengikuti kampanye pilkada Jakarta periode 2017-2022, tak sedikitpun mengubah program yang telah disusun.
"Ngacakin program yang mana. Kembali ke yang bersangkutan sudah baca belum, kalau baca hanya komentar, kan susah. Jadi tidak ada seperempat pun bergeser dari yang diprogramkan," kata Sumarsono saat hadir dalam acara peringatan hari ulang tahun Korps Pegawai Republik Indonesia di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).
Sumarsono mengatakan selama ini hanya menyesuaikan anggaran dengan program agar lebih tepat.
"Cuma dipertajam ditingkat yang tidak signifikan, karena penyesuaian saja, kecil-kecilan dan penambahan. Pembahasan ini diketuai BPKAD, sekda, di-backup oleh bappeda, apa yang diusulkan itu yang dibahas," katanya.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri menambahkan penyesuaian tersebut untuk menghormati legislatif yang juga punya andil dalam penyusunan program dan anggaran. menurut dia usulan DPRD harus tetap dipertimbangkan.
"Kalau ada yang dibahas itu semata-mata menghargai dinamika oleh DPRD. Karena APBD ini milik berdua, milik eksekutif dan legislatif. Apa yang diusulkan eksekutif tidak mutlak harus seperti itu. Ada hal yang diakomodasikan DPRD, karena dari masyarakat, maka harus diakomodasikan. Jadi ini pada kepancing, padahal belum baca," kata Sumarsono.
Sebelumnya, Ahok keheranan setelah tahu sebagian programnya diubah Sumarsono yang hanya menggantikan posisinya selama tiga bulan cuti kampanye.
"Bagaimana plt (pelaksana tugas gubernur) yang datang, tiga bulan masuk, mengubah semua program saya. Bagaimana mengubah semua program saya, lalu saya masuk, harus mengerjakan APBD yang dibuat orang lain?" kata Ahok.
Program yang diubah Sumarsono, di antaranya pemberian hibah kepada organisasi kemasyarakatan Badan Musyawarah Betawi yang sebelumnya akan dihentikan Ahok karena terlibat politik praktis.
Ahok khawatir pada 12 Februari 2017 setelah kembali menjabat sebgai gubernur harus menjalankan program yang dibuat Sumarsono. Itu sebabnya, Ahok memberi peringatan kepada Sumarsono agar kembali kepada peran sebagai pelaksana tugas.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah