Suara.com - Hingga hari kedua berlangsungnya Kejuaraan Dunia Pencak Silat XVII, laju kontingen Indonesia bisa dikatakan mulus. Dari tujuh pesilat yang turun di beberapa kelas putra dan putri, semuanya berhasil memetik kemenangan dan melaju ke babak berikutnya.
Mulusnya laju para pendekar silat Indonesia itu kian membuka harapan bagi tuan rumah untuk mendulang emas dan menyabet gelar sebagai juara umum. Seperti diketahui, di kejuaraan dunia sebelumnya di Thailand, Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum dengan torehan sembilan emas.
Peluang mendulang emas memang terbuka, namun kepala pelatih tim Indonesia Rony Syaifullah tidak ingin sesumbar. Tetap optimistis, Rony juga tidak ingin meremehkan lawan-lawan yang akan dihadapi anak-anak asuhnya di perempat final.
"Di Thailand kemarin kita dapat sembilan emas. Tentunya sekarang karena kita tuan rumah...di Bali, kita berharap lebih baik dari di Thailand kemarin. Kalau berapanya tentunya medali emas. Ada 24 nomor, pastinya yang beruntung dan paling siap dilapangan akan meraih medali emas," kata Rony.
"Sampai hari ini sudah menuju perempat final. Hari ini anak-anak sudah sampai di peak perform-nya (performa puncak), mudah-mudahan di semifinal sampai babak final bisa mempertahankan peak perform itu. Peluang masih terbuka untuk semua kelas," tambahnya.
"Memang kami baru bertemu beberapa pesaing berat seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand. Malaysia sudah ketemu tiga dan alhamdulillah kita menang," sambung pendekar dari perguruan Tapak Suci itu.
"Kita akan coba buktikan dan kita push anak-anak untuk tampil maksimal karena ini di Indonesia," tambahnya lagi.
Selain lawan-lawan dari Asia, pelatih yang juga berprofesi sebagai dosen di UNS itu juga mewaspadai sejumlah tim dari Eropa.
"Di Eropa memang ada beberapa kelas yang memang menjadi tantangan bagi kita. Di kelas menengah dan besar, artinya nanti strategi akan bermain di situ. Bagaimana kita bisa mengatur ritme permainan. Paling tidak atlet tidak merasa sendiri karena ada pelatih yang membantu," sambungnya lagi.
Kejuaraan Dunia Pencak Silat XVII di GOR Lila Buana, Denpasar, Bali, berlangsung sejak tanggal 3 hingga 8 Desember mendatang.
Tag
Berita Terkait
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Pembukaan Meriah PON Bela Diri 2025, Perpaduan Olahraga dan Budaya Nusantara
-
Segera Bergulir! Ribuan Atlet Siap Adu Gengsi di PON Bela Diri 2025 Kudus
-
Di Depan Presiden Prabowo, Iko Uwais Unjuk Bakat Pencak Silat
-
20 Negara Ikuti Kejuaraan Pencak Silat Internasional di Sumut, Bobby Nasution: Terima Kasih
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional