Suara.com - Kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terhenti, akibat gempa berkekuatan 6,5 skala richter, Rabu (7/12/2016) pagi.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie H Murthala mengatakan sebagian besar sekolah di bagian timur Kabupaten Pidie banyak yang tidak beraktifitas akibat gempa yang menguncang pukul 05.03 WIB.
"Tidak beraktifitasnya sekolah tersebut, bukan disebabkan karena kerusakan bangunan sekolah, akan tetapi siswa tidak hadir ke sekolah," ungkap Murthala.
Ketidakhadiran siswa tersebut dapat dimaklumi, dikarenakan kondisi gempa yang menimbulkan kerusakan parah. Menurut pantauan yang dilakukan, lumpuhnya aktivitas belajar mengajar di Kabupaten Pidie akibat gempa tersebut, umumnya terjadi di wilayah timur kabupaten tersebut yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pidie Jaya.
Sedangkan kerusakan sekolah yang baru diterima oleh pihaknya, hanya satu unit sekolah yaitu SD Peukan Baro. Selain itu, belum menerima informasi.
"Kita akan terus memantau dan mendata berbagai perkembangan pascagempa ini, apabila ada informasi terbaru akan segera diberi tahu," katanya.
Gempa yang terjadi di Aceh, berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada 5,25 lintang utara dan 96,24 bujur timur, tepatnya di darat pada jarak 106 Km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 Km.
Sedangkan daerah yang terparah efek dari gempa tersebut adalah Kabupaten Pidie Jaya, karena pusat gempa berada di wilayah ini. Puluhan bangunan roboh dan sebanyak 25 jiwa meninggal dunia, serta ratusan lainnya harus dirawat. (Antara)
Baca Juga: 98 Ruko Ambruk Akibat Gempa Pidie Jaya Aceh
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai