Suara.com - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat meminta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil duduk bersama untuk menyelesaikan kasus penghentian acara Kebaktian Kebangunan Rohani Natal di Gedung Sabuga Institut Teknologi Bandung, Selasa (6/12/2016). Kedua pemimpin jangan sampai terkesan saling lempar tangungjawab.
"Itu memang harusnya, sebelum komentar, pejabat daerah berkoordinasi. Biar yang disampaikan ke publik itu harusnya sama. Tinggal dicari solusi paling baik apa. Jangan sampai komentar ini beda-beda, ini kasus sudah sensitif, pemerintah menyikapinya beda, nanti masyarakat jadi bingung," kata anggota Komisi II DPR Yandri Susanto, Jumat (9/12/2016).
Menurut politikus Partai Amanat Nasional koordinasi antara Ahmad Heryawan dan Ridwak Kamil belum terlambat.
Yandri mengatakan keduanya masih bisa berkomunikasi lagi untuk memberikan pernyataan bersama mengenai peristiwa 612.
"Sebenarnya pemprov dan pemkot, kan satu kesatuan. Nggak boleh saling lempar tanggungjawab. Harusnya bisa koordinasi dengan baik dan tertangani dengan rapi, tidak menimbulkan efek yanng luar biasa," ujarnya.
"Jangan sampai saling melemparkan tanggungjawab karena tidak akan menyelesaikan masalah. Jadi kita harapkan pemprov dan pemkot duduk bareng, bagaimana menyelesaikan masalah itu tidak saling lempar masalah," Yandri menambahkan.
Ahmad Heryawan menilai peristiwa itu sebagai perkara kecil dan tidak mengganggu.
Dia mengatakan kasus tersebut sudah ditangani Polresta Bandung, Majelis Ulama Bandung Bandung, Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri dan Wali Kota Bandung.
"Secara langsung, Pemerintah Provinsi Jabar tidak terkait, jadi mungkin lebih detail, tanya teman-teman kota Bandung, para pihak yang terkait langsung," kata dia di DPR beberapa waktu yang lalu.
Ahmad Heryawan meminta semua masyarakat untuk saling bertoleransi.
Ridwan Kamil mengatakan sudah berusaha agar Kebaktian Kebangunan Rohani tetap berlangsung sampai selesai. Dia meminta maaf kepada masyarakat.
Berita Terkait
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Berkas Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil Dilimpahkan ke Jaksa, Kapan Lisa Mariana Disidang?
-
Kasus Pencemaran Nama Baik, Berkas Perkara Selebgram Lisa Mariana Dilimpahkan ke Jaksa
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog