Ilustrasi bayi (Shutterstock).
Balita berusia 1,5 tahun berinisial JM di Yogyakarta disiksa lelaki berinisial AC. JM adalah anak dari Sartini (36) yang merupakan pembantu rumah tangga AC.
Menurut pengacara korban, Hendry Indraguna, AC melakukan penyiksaan terhadap JM setiap kali kesal dengan hasil kerja Sartini. Sartini sendiri juga sering disiksa.
"Jadi balita itu disiksa majikannya, karena kesal dengan pembantunya, pelampiasan kepada pembantunya dan anaknya (anak dari PRT)," ujar Hendry, Jumat (9/12/2016).
Kemudian Hendry menceritakan berbagai bentuk penyiksaan sadis yang diterima JM selama ini.
JM pernah disiksa dengan cara dimasukkan ke dalam mesin cuci selama berjam-jam, lalu dimasukkan ke freezer (lemari pembeku).
"Balitanya disiksa, dimasukkan ke dalam mesin cuci selama enam jam dan lalu dimasukkan ke dalam freezer sekitar satu jam," kata dia.
AC, kata Hendry, juga pernah menempelkan gantungan baju yang telah dipanaskan ke perut JM sampai melepuh.
"Gigi depannya juga dipatahkan dengan tang, lalu kaki balita sampai jempol dikaretin sampai jari jempol melengkung berminggu-minggu. Lalu hidungnya dipukul hidungnya hingga bengkok. Terus kepalanya dibentur-benturkan ke meja dan ada hasil visumnya. Juga ada bekas kaki kebakar besi panas yang ditempelin ke kaki kanan dan kirinya," kata Hendry.
Hendry menuturkan penyiksaan sadis tersebut berlangsung selama sekitar satu tahun.
Selama itu, Sartini tidak berani melapor ke polisi karena takut. Dia diancam dibunuh, kata Hendry.
Sampai akhirnya tiga minggu yang lalu. Dia memberanikan diri untuk kabur dari rumah AC. Dia ditemukan wartawan dan kemudian melapor ke Polda D. I. Yogyakarta.
"Kenapa ibunya nggak lapor karena mau diancam mau dibunuh diancam, ibunya nangis meraung dan kemudian akhirnya bisa kabur dan ditemukan wartawan dan dibawa ke Polda," kata Hendry.
Kasus tersebut kemudian ditangani anggota Ditreskrimum Polda D. I. Yogyakarta.
"Nah itu semua (penyiksaan) jadi pidana di situ, hasil visumnya sudah ada," kata Hendry.
Tak lama kemudian, AC ditangkap polisi.
"Pelaku sudah ditangkap. Motifnya dari analisis kami pekerjaannya (pembantu) tidak memuaskan, mungkin ada perbuatan diulang-ulang hingga kesal makanya. Sebenarnya kesal juga pada ibunya, tapi karena ibunya sudah, akhirnya ke anaknya. Penganiayaan ibunya dipukul ditampar kata kasar. Karena nggak bisa ke ibunya, karena nggak ada bekasnya," kata dia.
Menurut pengacara korban, Hendry Indraguna, AC melakukan penyiksaan terhadap JM setiap kali kesal dengan hasil kerja Sartini. Sartini sendiri juga sering disiksa.
"Jadi balita itu disiksa majikannya, karena kesal dengan pembantunya, pelampiasan kepada pembantunya dan anaknya (anak dari PRT)," ujar Hendry, Jumat (9/12/2016).
Kemudian Hendry menceritakan berbagai bentuk penyiksaan sadis yang diterima JM selama ini.
JM pernah disiksa dengan cara dimasukkan ke dalam mesin cuci selama berjam-jam, lalu dimasukkan ke freezer (lemari pembeku).
"Balitanya disiksa, dimasukkan ke dalam mesin cuci selama enam jam dan lalu dimasukkan ke dalam freezer sekitar satu jam," kata dia.
AC, kata Hendry, juga pernah menempelkan gantungan baju yang telah dipanaskan ke perut JM sampai melepuh.
"Gigi depannya juga dipatahkan dengan tang, lalu kaki balita sampai jempol dikaretin sampai jari jempol melengkung berminggu-minggu. Lalu hidungnya dipukul hidungnya hingga bengkok. Terus kepalanya dibentur-benturkan ke meja dan ada hasil visumnya. Juga ada bekas kaki kebakar besi panas yang ditempelin ke kaki kanan dan kirinya," kata Hendry.
Hendry menuturkan penyiksaan sadis tersebut berlangsung selama sekitar satu tahun.
Selama itu, Sartini tidak berani melapor ke polisi karena takut. Dia diancam dibunuh, kata Hendry.
Sampai akhirnya tiga minggu yang lalu. Dia memberanikan diri untuk kabur dari rumah AC. Dia ditemukan wartawan dan kemudian melapor ke Polda D. I. Yogyakarta.
"Kenapa ibunya nggak lapor karena mau diancam mau dibunuh diancam, ibunya nangis meraung dan kemudian akhirnya bisa kabur dan ditemukan wartawan dan dibawa ke Polda," kata Hendry.
Kasus tersebut kemudian ditangani anggota Ditreskrimum Polda D. I. Yogyakarta.
"Nah itu semua (penyiksaan) jadi pidana di situ, hasil visumnya sudah ada," kata Hendry.
Tak lama kemudian, AC ditangkap polisi.
"Pelaku sudah ditangkap. Motifnya dari analisis kami pekerjaannya (pembantu) tidak memuaskan, mungkin ada perbuatan diulang-ulang hingga kesal makanya. Sebenarnya kesal juga pada ibunya, tapi karena ibunya sudah, akhirnya ke anaknya. Penganiayaan ibunya dipukul ditampar kata kasar. Karena nggak bisa ke ibunya, karena nggak ada bekasnya," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Heboh Pasangan Sejenis Siksa Anak, Terkuak Sadisnya 'Ayah Juna': Korban Dibacok hingga Tulang Patah!
-
Dicokok Polisi usai Videonya Viral, Motif Pasutri di Pasar Rebo Siksa Anak karena Bongkar Aib ke Tetangga
-
Siapa Emy Aghnia Punjabi? Dihujat Bikin Konten 'Rezeki Lancar Anak Disiksa' Akhirnya Minta Maaf
-
Selebgram Emy Aghnia Punjabi Akhirnya Minta Maaf Usai Bikin Konten Singgung Kasus Penganiayaan Anaknya
-
Paksa Anaknya yang Berumur 6 Tahun Latihan Treadmill hingga Tewas, Seorang Ayah Dihukum 25 Tahun
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Tragedi Al Khoziny Disorot Dunia, Media Asing Laporkan Kepanikan Orang Tua dan Penyelamatan Santri
-
Ngamuk Kontrak Sekuriti tak Diperpanjang, Pria di Serang Ajak 3 Teman Rusak Aset Pabrik
-
HUT ke-80 TNI 2025 Kapan? Monas Jadi Etalase Kekuatan Pertahanan Bangsa
-
Terima Keluhan Petani, Pimpinan DPR Janji Dorong Pemerintah Bentuk Badan Reforma Agraria
-
Diancam Bakal Dipolisikan Terduga Pelaku Pelecehan di Bekasi, Richard Lee: Perlukah Saya Minta Maaf?
-
Viral Petugas SPPG Cuci Ompreng MBG Asal-asalan: Dilempar hingga Ngambang di Air Kotor!
-
Momen Langka, Puan Atas Nama DPR Tiba-tiba Minta Maaf ke Rakyat Indonesia: Kami Belum Sempurna
-
Said Didu 'Semprot' Hasan Nasbi Soal Penjilat: Itu Profesi Munafik, Tempatnya di Kerak Neraka!
-
Ada Gugatan ke MK soal Uang Pensiun DPR, Begini Respons Puan Maharani
-
Apa Alasan Menteri Hukum Supratman Sahkan PPP Kubu Mardiono?