Obituari Mari'e Muhammad, Sosok Mr. Clean. Teladan Itu Lebih Utama
Oleh : M. Misbakhun, Anggota Komisi XI DPR RI Periode 2014-2019
Saya mengenal pribadi Bapak Mari'e Muhammad sebagai sosok teladan bagi kami anak muda yang ingin membangun reputasi pribadi dengan kualitas integritas yang baik dan penuh kesederhanaan. Beliau adalah pribadi yang dikenal sebagai sosok yang 'bersih' pada era nya. Pemimpin yang cakap dalam menjalankan tugas tanpa banyak menistakan orang lain atau anak buah yang dianggapnya tidak sejalan dengan keinginan beliau dalam memimpin. Pak Mari'e Muhammad tidak pernah membangun pencitraan pribadi untuk menunjukkan dirinya sebagai sosok yang bersih tapi beliau membuktikan dalam tindakan nyata. Tauladan sikap dan perbuatan beliau yang demikian tetap relevan dan aktual sampai saat ini untuk dijadikan panutan oleh generasi berikutnya para pemimpin negeri ini. Para calon pemimpin negeri yang kelak akan memimpin negeri ini.
Saat menjadi mahasiswa Mari'e Muhammad adalah aktivis yang ikut pergerakan angkatan 66 yang menumbangkan orde lama dan melahirkan orde baru. Beliau menduduki banyak jabatan penting. Sampai kemudian menjadi Dirjen Pajak lalu menjadi Menteri Keuangan di jaman Presiden Soeharto. Pada saat itu, sebutan Mr. Clean mulai melekat pada sosok Mari'e Muhammad. Adakah pencitraan sebagai Mr. Clean itu dibangun lewat media oleh tim atau oleh beliau (Pak Mari'e) sendiri? Tentu tidak. Tidak pernah itu dilakukan oleh Pak Mari'e. Sebutan Mr. Clean itu datang dari kolega, staf dan anak buah Pak Mari'e sendiri. Sosok Pak Mari'e sangat sederhana dan bersahaja. Anak Kampung Ampel Surabaya ini, kala di rumah lebih sering memakai sarung dan kaos oblong. Rumah yang beliau punya saat ini adalah diperoleh sebagai hak beliau karena pengabdian pada negara yang Pak Mari'e tidak mau tanda tangan fasilitas negara untuk dirinya sendiri. Sehingga Menteri Keuangan berikutnya yang harus tanda tangan fasilitas tersebut karena tahu ternyata sampai pensiun dari pengabdian panjang pada negara, Pak Mari'e tidak punya rumah pribadi.
Saya membayangkan seandainya sosok Pak Mari'e Muhammad ini ada pada jaman pasca reformasi, saya yakin beliau akan semakin menjadi tauladan seperti halnya sosok Baharuddin Lopa. Kami merindukan sosok bersih dan berintegritas yang nyata bukan karena pencitraan media semata.
Pak Mari'e Muhammad tidak pernah membangun pencitraan pribadi soal integritas, pidato beliau selalu sejuk, memberikan bimbingan, sangat jarang marah di tempat terbuka kepada anak buah atas staf, isi pidatonya memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh anak buah. Sungguh merupakan figur pemimpin yang sejuk, memberikan tauladan yang tepat tanpa harus merendahkan dan mempermalukan orang lain baik saat menjadi Dirjen Pajak maupun menjadi Menteri Keuangan ataupun jabatan apapun lainnya.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Kami merindukan pemimpin yang memberikan tauladan dan membimbing dalam memimpin. Selamat jalan putra terbaik bangsa. Tempat terbaik di sisi Sang Khalik pantas untuk Bapak Mari'e Muhammad.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?