Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah memilih dua Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) baru, yaitu Sugeng dan Rosmaya Hadi. Keputusan ini diambil setelah melalui proses uji kepatutan dan kelayakan sejak beberapa waktu lalu.Sugeng mengisi posisi yang akan ditinggalkan oleh Ronald Waas karena telah memasuki masa pensiun. Sementara Rosmaya menggantikan Hendar.
"Komisi XI telah memilih Pak Sugeng dan Bu Rosmaya Hadi sebagai Deputi Gubernur BI," kata Anggota Komisi XI, Mukhamad Misbakhun di Gedung Parlemen Senayan, Jumat (2/12/2016).
Dikatakan Misbakhun, terpilihnya dua sosok tersebut tidak terlepas dari pengalaman panjang mereka selama di BI. Baik saat berada di pusat, maupun daerah. Sehingga para anggota dewan tidak perlu lagi meragukan dari sisi kapasitas.
"Menurut saya Pak Sugeng sudah layak menjadi seorang Deputi Gubernur. Orangnya humble, kompeten dan kapasitas sebagai seorang profesional cukup memadai," jelasnya.
"Bu Rosmaya sangat mengerti permasalahan daerah, karena terakhir berada di Jawa Barat juga. Kita harapkan bisa membangun BI di daerah. Bu Rosmaya juga yang terbaik 2015," katanya lebih lanjut.
Politisi Golkar itu mengharapkan kedua sosok tersebut bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan mendorong perekonomian nasional.
"Harapan kita adalah bisa memperkuat poisisi bi dalam peran perekonomian nasional dan bisa sejalan dengan tujuan pembangunan nasional dari sisi moneter," tukasnya.
Diketahui, Sugeng memenangkan 52 suara dari total 54 suara anggota DPR Komisi XI, dan Rosmaya mengantongi 45 suara mengalahkan dua kandidat lainnya. Nantinya, DPR akan menyerahkan keputusan itu ke Badan Musyawarah DPR dan bisa segera disahkan di Rapat Paripurna pada pekan depan.
Sugeng lahir di Purworejo 12 September 1958 silam. Pria kelulusan Universitas Gadjah Mada itu memulai karir sebagai asisten ekonomi Urusan Ekonomi dan Statistik Bank Indonesia pada tahun 1986 hingga 1994. Dan dalam jabatan barunya nanti, Sugeng akan bertanggung jawab terhadap regulasi pengelolaan uang, sistem pembayaran hingga yang teranyar Fintech Office.
Baca Juga: Gubernur BI: Inflasi Sepanjang 2016 Sebesar 3,2 Persen
Sementara itu, Rosmaya Hadi mengawali karir sebagai bankir sentral pada 1985 dan pernah bertugas sebagai Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran, Deputi Keuangan Internal, Kepala Bagian Penyelesaian Transaksi Rupiah. Beliau adalah pegawai Bank Indonesia terbaik untuk tahun 2015.
Wanita kelahiran Bandung 6 September 1959 itu merupakan sarjana hukum perdata Universitas Padjajaran dan master di bidang Administrasi Pengembangan SDM Universitas Indonesia. Rosmaya akan bertugas menggantikan Hendar yang selama ini berwenang meregulasi sistem ekonomi syariah.
Berita Terkait
-
Revisi UU 5/1999 Harus Perhatikan Iklim Perekonomian Nasional
-
Misbakhun: RUU Ketentuan Umum Perpajakan Masih Dibahas oleh DPR
-
Misbakhun Bacakan Curhat Pegawai Pajak di Depan Sri Mulyani
-
Petani Tuntut Pemerintah Tolak Modal Asing di Industri Tembakau
-
Misbakhun Desak Indonesia Bentuk Badan Penerimaan Negara
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat