Politisi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan, menjadi politisi itu seperti berbalas pantun. Kalau kita menyerang orang lain, kita harus siap diserang. Misbakhun pun menceritakan dinamika politik kasus Bank Century kala itu, kemudian dirinya diserang dan masuk penjara selama 24 bulan.
“Saya melawan secara hukum dan saya menang. Ini yang memperkuat mental saya," katanya di depan peserta Sekolah Pemimpin Nasional ICMI Angkatan I, yang bekerja sama dengan Qodari School of Politics, di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Jumat (9/12/2016) malam.
Misbakhun meneguhkan bahwa pengalaman dipenjar tidak mengecilkan hati, malah sebaliknya menjadi pemicu untuk bangkit dan membuat pilihan.
“Partai saya ingin menenggelamkan karier politik saya, ketika dipenjara. Saya melawan, tetapi saya berpikir dengan cara apa? Saya membuat pilihan yakni pindah partai. Saya masuk Partai Golkar tahun 2014 dan terpilih," tambahnya.
Terkait suka duka menjadi anggota DPR RI, Misbakhun menceritakan bagaimana beratnya perjuangan menjadi anggota legislatif. Apalagi pertarungan di Jawa lebih ketat dibanding pulau lain. Sebagai contoh, Misbakhun membandingkan dengan temannya dari Kalimantan Utara yang jumlah penduduknya hanya 600 ribu orang. Sementara, Dapil Misbakhun di Jawa Timur II meliputi Kab/Kota Probolinggo, Kab/Kota Pasuruan yang penduduknya mencapai 2,7 juta orang.
Selain itu, menjadi anggota DPR, katanya, tidak hanya membutuhkan dana besar saja. Namun, juga harus memiliki gagasan dan ide besar.
"Meski nama kita sudah kuat (terkenal) tapi tidak kuat di dapil, saya jamin wassalam," ujarnya.
Oleh karena itu, menurut anggota Komisi XI DPR itu, menjadi anggota DPR dituntut bisa menguasai masalah. Hal ini untuk mengimbangi eksekutif yang begitu kuat kewenangan dan pemikirannya.
Dikatakan Misbakhun, DPR itu fasilitasnya minim, begitu juga dengan anggaran sangat minim dibanding anggaran eksekutif.
Baca Juga: Misbakhun: RUU Ketentuan Umum Perpajakan Masih Dibahas oleh DPR
"Kelihatannya saja dari luar terkesan wah," ucapnya singkat.
Berita Terkait
-
Komisi IX DPR Telah Pilih Dua Deputi Gubernur BI Baru
-
Revisi UU 5/1999 Harus Perhatikan Iklim Perekonomian Nasional
-
Misbakhun: RUU Ketentuan Umum Perpajakan Masih Dibahas oleh DPR
-
Misbakhun Bacakan Curhat Pegawai Pajak di Depan Sri Mulyani
-
Petani Tuntut Pemerintah Tolak Modal Asing di Industri Tembakau
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil