Jimly Asshiddiqie [suara.com/Oke Atmaja]
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu menyelenggarakan acara bertajuk Outlook 2017 Refleksi dan Proyeksi di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).
Acara tersebut, antara lain dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Ketua Komisi II Rambe Kamarul Zaman, Ketua KPU Juri Ardiantoro, Ketua Bawaslu Muhammad.
Dalam sambutan, Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie mengatakan acara ini sebagai perwujudan laporan pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaraan pemilu.
"Acara ini adalah bentuk petanggungjawaban publik yang didesain yang melengkapi sistem pemilihan umum. Oleh karena itu, setiap tahun ada tanggungjawab moral dan fungsional dari DKPP begitupun penyelenggara-penyelenggara lainnya yang harus memberi laporan kepada publik," ujar Jimly.
DKPP, kata dia, telah melakukan rapat internal untuk menentukan proyeksi dan kegiatan. Pasalnya, saat ini DPR tengah membuat undang-undang untuk disatukan menjadi undang-undang pemilihan umum.
"Jadi berubah dari UU penyelenggara, menjadi penyelenggaraan menjadi cakupan yang cukup luas," tuturnya.
Dia berharap DKPP dapat melengkapi impian untuk membangun sistem berintegritas.
"Kita berharap sudah empat tahun DKPP besar pengaruhnya. Sehingga penyelenggaraan pemilihan umum menjadi core bisnis yang berintegritas. Kita sangat berkepentingan dalam pemilihan umum, tapi tidak semua demokrasi semua negara yang mengklaim demokrasi itu bisa dipercaya. Jadi tema pemilu beri integritas itu sangat penting," kata dia.
Mantan Ketua MK menegaskan DKPP telah bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memastikan integritas penyelenggaraan.
"Insya Allah dengan suksesnya kita menginstall sistem tim pemeriksa daerah. Kita harus memeriksa kasus-kasus di Indonesia. Karena sudah masuk ke dalam rancangan UU, status TPD juga menjadi jelas. Hukum tidak menghambat kemajuan kita untuk berkembang, jangan takut dengan hukum," kata dia.
Acara tersebut, antara lain dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Ketua Komisi II Rambe Kamarul Zaman, Ketua KPU Juri Ardiantoro, Ketua Bawaslu Muhammad.
Dalam sambutan, Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie mengatakan acara ini sebagai perwujudan laporan pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaraan pemilu.
"Acara ini adalah bentuk petanggungjawaban publik yang didesain yang melengkapi sistem pemilihan umum. Oleh karena itu, setiap tahun ada tanggungjawab moral dan fungsional dari DKPP begitupun penyelenggara-penyelenggara lainnya yang harus memberi laporan kepada publik," ujar Jimly.
DKPP, kata dia, telah melakukan rapat internal untuk menentukan proyeksi dan kegiatan. Pasalnya, saat ini DPR tengah membuat undang-undang untuk disatukan menjadi undang-undang pemilihan umum.
"Jadi berubah dari UU penyelenggara, menjadi penyelenggaraan menjadi cakupan yang cukup luas," tuturnya.
Dia berharap DKPP dapat melengkapi impian untuk membangun sistem berintegritas.
"Kita berharap sudah empat tahun DKPP besar pengaruhnya. Sehingga penyelenggaraan pemilihan umum menjadi core bisnis yang berintegritas. Kita sangat berkepentingan dalam pemilihan umum, tapi tidak semua demokrasi semua negara yang mengklaim demokrasi itu bisa dipercaya. Jadi tema pemilu beri integritas itu sangat penting," kata dia.
Mantan Ketua MK menegaskan DKPP telah bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memastikan integritas penyelenggaraan.
"Insya Allah dengan suksesnya kita menginstall sistem tim pemeriksa daerah. Kita harus memeriksa kasus-kasus di Indonesia. Karena sudah masuk ke dalam rancangan UU, status TPD juga menjadi jelas. Hukum tidak menghambat kemajuan kita untuk berkembang, jangan takut dengan hukum," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
DPR Ultimatum Pimpinan KPU usai Kena Sanksi DKPP: Kalau Ada Pesawat Biasa Kenapa Pakai Jet Pribadi?
-
Skandal Jet Pribadi Pimpinan KPU RI, KPK: Kami Siap Pelajari Putusan DKPP
-
Borok KPU Terbongkar Lagi: Sengaja Tak Laporkan Penggunaan Jet Mewah ke DPR
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory