Sutradara Naya Anindita mengunjungi markas kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini. [suara.com/Bowo Raharjo]
Sutradara Naya Anindita mengunjungi markas kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini.
Dia datang untuk menyampaikan dukungan kepada pasangan nomor urut dua.
"Saya kasih dukungan secara moril saja. Karena KTP saya kan Bandung (Jawa Barat). Menurut saya ini waktu yang tepat untuk dukung dia (Ahok) dengan kondisi yang dia alami juga," kata Naya.
Perempuan yang terkenal setelah memandu program acara Jalan-Jalan Men itu berencana untuk mendokumentasikan kampanye Ahok di tengah masyarakat.
"Mungkin saya saya bantu (membuat) video, belum tahu juga mau bikin apa sih. Cuma mau rekamin aja pas Pak Ahok blusukan," kata dia.
Menurut Naya, Ahok merupakan sosok pemimpin yang tegas. Ahok, kata dia, sudah membuktikan kepemimpinannya. Sistem transportasi mulai baik, tempat bermain anak-anak atau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak dibangun di berbagai tempat, lingkungan mulai bersih setelah pemerintah membentuk Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum atau yang dikenal sebagai pasukan orange.
"Yang gue lihat dia tegas dan juga kerjanya bagus dan hasilnya kelihatan selama tiga tahun ini. Terus itu sih yang gue liat. Gue merasakan sendiri perkembangan yang udah dia lakuin," kata Naya.
Naya juga memuji aplikasi Qlue yang dibuat oleh pemerintah Jakarta. Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan pemerintah. Masyarakat menjadi mudah untuk memberikan feedback pembangunan.
"Kayak aplikasi Qlue itu gue lihat sangat membantu banget, kayak banyak temen-temen gue di Path pada ngomongin (aplikasi Qlue) komplain kayak lampu jalan mati, besoknya langsung di benerin begitu, begitu masukin komplain," ujarnya.
Sebagai pekerja seni, Naya sangat tertolong jika ingin meminta izin melakukan pengambilan gambar, yang penting kata dia sudah tidak ada lagi pungutan liar yang biasa dilakukan oleh oknum pejabat di Pemprov DKI selama Ahok menjabat sebagai gubernur Jakarta.
"Kalau dari segi film ya dari segi perizinan lebih jelas, nggak dilempar-lempar ke sana ke sini kalau kita mau izin. Terus juga nggak banyak preman yang minta duit lagi," kata dia.
Dia datang untuk menyampaikan dukungan kepada pasangan nomor urut dua.
"Saya kasih dukungan secara moril saja. Karena KTP saya kan Bandung (Jawa Barat). Menurut saya ini waktu yang tepat untuk dukung dia (Ahok) dengan kondisi yang dia alami juga," kata Naya.
Perempuan yang terkenal setelah memandu program acara Jalan-Jalan Men itu berencana untuk mendokumentasikan kampanye Ahok di tengah masyarakat.
"Mungkin saya saya bantu (membuat) video, belum tahu juga mau bikin apa sih. Cuma mau rekamin aja pas Pak Ahok blusukan," kata dia.
Menurut Naya, Ahok merupakan sosok pemimpin yang tegas. Ahok, kata dia, sudah membuktikan kepemimpinannya. Sistem transportasi mulai baik, tempat bermain anak-anak atau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak dibangun di berbagai tempat, lingkungan mulai bersih setelah pemerintah membentuk Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum atau yang dikenal sebagai pasukan orange.
"Yang gue lihat dia tegas dan juga kerjanya bagus dan hasilnya kelihatan selama tiga tahun ini. Terus itu sih yang gue liat. Gue merasakan sendiri perkembangan yang udah dia lakuin," kata Naya.
Naya juga memuji aplikasi Qlue yang dibuat oleh pemerintah Jakarta. Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan pemerintah. Masyarakat menjadi mudah untuk memberikan feedback pembangunan.
"Kayak aplikasi Qlue itu gue lihat sangat membantu banget, kayak banyak temen-temen gue di Path pada ngomongin (aplikasi Qlue) komplain kayak lampu jalan mati, besoknya langsung di benerin begitu, begitu masukin komplain," ujarnya.
Sebagai pekerja seni, Naya sangat tertolong jika ingin meminta izin melakukan pengambilan gambar, yang penting kata dia sudah tidak ada lagi pungutan liar yang biasa dilakukan oleh oknum pejabat di Pemprov DKI selama Ahok menjabat sebagai gubernur Jakarta.
"Kalau dari segi film ya dari segi perizinan lebih jelas, nggak dilempar-lempar ke sana ke sini kalau kita mau izin. Terus juga nggak banyak preman yang minta duit lagi," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif