Suara.com - Hari ini atau sehari menjelang sidang kedua perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama Ahok, Selasa (20/12/2016), sekitar gedung Pengadilan Negeri Jakarta Utara tidak terlihat pengetatan keamanan.
Menurut pengamatan Suara.com di sekitar gedung pengadilan yang meminjam bekas bangunan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada, nomor 17, Jakarta Pusat, petugas keamanan yang berjaga tidak mencolok. Situasinya beda dengan sehari menjelang sidang perdana pekan lalu.
Di depan pintu gerbang pengadilan sore tadi terlihat satu sepeda motor milik anggota polisi dan satu mobil patroli polisi.
Wartawan boleh masuk ke kompleks pengadilan. Di dalam kompleks, hanya terlihat dua petugas yang jaga di pos.
"Iya mas, lagi jaga biasa aja. Lagi piket malam," ujar Irwan, salah satu petugas.
Besok, pengadilan akan mendengarkan tanggapan jaksa penuntut umum atas eksepsi yang disampaikan Ahok pada sidang perdana, Selasa (13/12/2016).
Rencananya, laskar Front Pembela Islam akan mendatangi pengadilan.
"Seperti kemarin, aksi. Setiap sidang akan begitu," kata Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Novel Bamukmin kepada Suara.com.
Novel menyebut jumlah laskar yang turun ke jalan sekitar seribu orang.
"Ratusan sampai seribuan. Tidak sampai dua ribulah, kan sebagian laskar kerja atau punya kegiatan masing-masing. Jadi istilahnya di-rolling. Yang bisa ikut ya ikut, yang nggak bisa ikut besok, mungkin minggu depannya," kata Novel.
Tuntutan mereka masih sama, mendesak pengadilan menahan Ahok. Kemudian mendesak Kementerian Dalam Negeri segera menonaktifkan Ahok dari jabatan gubernur Jakarta.
"Sudah memenuhi persyaratan untuk ditahan dan dinonaktifkan. Kan status sudah terdakwa. Selama ini, dia nggak ditahan, lalu nggak dinonaktifkan juga," kata Novel.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan Polda Metro Jaya sudah siap mengamankan jalannya persidangan, besok.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak