Suara.com - Ratna Sarumpaet tidak membantah ada pertemuan di Universitas Bung Karno. Pertemuan itu dituduh membahas makar.
Ratna yang saat ini menjadi tersangka makar mengatakan saat itu pertemuan untuk membahas kebijakan Basuki Tjahaja Purnama saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ratna tak suka Ahok menggusur kawasan terlarang.
"Aku tak ada di UBK. Aku tak ikut di mana-mana," kata Ratna di Polda Metro Jaya, Kamis (22/12/2016).
Dia pun menilai kasus dugaan rencana makar yang dituduhkan kepolisian kepada dirinya juga harus kembali dipertanyakan.
"Soal kebenaran makar masih harus diperbincangkan," kata dia.
Kendati demikian, Ratna mengaku pernah ikut menghadiri pertemuan yang digelar sejumlah aktivis termasuk Sri Bintang Pamungkas di kawasan pemukiman Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara yang digusur Pemprov DKI beberapa bulan lalu.
"Saya pernah datang ke Kalijoodo untuk undangan yang dilaksanakan kayak sidang rakyat," kata dia.
Kata dia, saat itu konteks agenda pertemuan membahas soal penggusuran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dia mengaku ikut menghadiri agenda tersebut karena memang sangat menentang soal penggusuran yang dilakukan Ahok di beberapa pemukiman warga Jakarta.
"Kalau menurut saya konteksnya memang lebih ke Ahok. Jadi, pokoknya bagaimana keadilan untuk rakyat yang di gusur. Dan terutama itu menjadi penting buat saya karena itu diadakan di Kalijodo dan berhubungan dengan penggusuran, kak Ratna kan memang konsennya memang itu," kata dia.
Baca Juga: Ratna Sarumpaet Masih Bingung Dituduh Makar
Namun, Ratna mengaku hanya datang sebentar di acara tersebut dan tidak mendengar secara langsung orasi politik yang disampaikan Sri Bintang.
"Jadi saya hanya datang sebentar ya, saya nyumbang sedikit air putih buat peserta ya gitu aja. Aku nggak denger pidatonya (Sri Bintang)," kata Ratna
Dia juga menyayangkan apabila polisi melihat soal pertemuan di Kalijodo yang dihadiri para aktivis sebagai rencana untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Dia sendiri membantah telah bersengkokol dengan Sri Bintang untuk melakukan tindakan makar.
"Jadi kalau aktivis itu kita punya satu budaya kalau satu mengadakan acara yang lain ikut. Itu kayak penghormatan. Jadi jangan dipikir kalau kita berkumpul di satu tempat lalu kita bersekongkol," kata Ratna.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan