Suara.com - Setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tengah mempersiapkan diri maju ke bursa pilkada Jakarta periode 2017-2022 tersangkut perkara dugaan penodaan agama, isu anti Cina dan anti Kristen menguat di negeri ini.
Dimintai tanggapan mengenai menguatnya isu tersebut, Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin menegaskan aksi FPI dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI selama ini tidak dalam konteks sentimen terhadap agama non Islam dan etnis tertentu.
"Kami tidak sentimen ke agama apapun, etnis apapun. Ini konteks dalam membela untuk menegakkan keadilan dalam kasus penistaan agama," kata Novel kepada Suara.com, Minggu (26/12/2016).
Novel mengakui bahwa belakangan isunya memang bergeser. Tetapi semangat FPI dan GNPF tetap bukan mempermasalahkan etnis dan agama.
"Ahok sudah dipaksakan (untuk bebas). Kami tidak mempermasalahkan etnis dan agamanya. Tetapi di belakangnya," kata Novel.
Novel menilai di belakang kegaduhan yang terjadi saat ini ada intervensi kekuatan tertentu dari luar.
"Ini yang kita perangi. Bukan suku, agama, etnisnya. Karena kami GNPF tidak besinggungan dengan SARA," kata dia.
Novel mengatakan seandainya Ahok bukan Kristen dan Cina, GNPF tetap akan mendesak aparat penegak hukum memproses kasus dugaan penistaan agama.
"Contohnya kasus Ahmad Musadeq (nabi palsu) tetap kami proses, kami kawal. Kami nggak pilih kasih. Kasus penistaan agama harus diproses," kata dia.
Novel menyebut penanganan kasus Ahok luar biasa. Pasalnya, sejak dia ditetapkan menjadi tersangka sampai terdakwa tidak ditahan aparat.
"Artinya sudah ada intervensi, sepertinya Presiden, Polri sudah disandera," kata dia.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye