Suara.com - Organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan bahwa sekitar 104 ribu jiwa pengungsi yang tersebar di sejumlah titik di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), membutuhkan pasokan pangan.
Dalam pernyataan resminya yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, disebutkan kebutuhan pangan di Kota Bima tetap tinggi sampai dengan hari ke lima pascabanjir.
"Dapur di dalam rumah sudah tidak ada apa-apa lagi, lumpur semua. Bagaimana mau masak?" keluh Supono, seorang ibu berumur sekitar 60 tahun asal Kelurahan Nae.
Karena pangan siap saji masih sangat dibutuhkan, Tim Disaster Emergency Response Aksi Cepat Tanggap rutin menyiapkan ratusan bungkus makanan.
Sehari setelah banjir besar, Sabtu (24/12), tim bergerak menyisir titik pengungsian, menjangkau warga korban banjir di jam sarapan pagi. Selain nasi dan lauk, paket susu juga biskuit diberikan untuk anak-anak.
Nasi, lauk ayam, telur dan sayuran spesial jadi menu setiap pagi. Ratusan paket itu sudah disiapkan sejak subuh.
"Karena Kota Bima masih lumpuh, makanan matang untuk sarapan ini dibeli dari Kabupaten Bima. Ratusan bungkus Kami bawa sejak subuh, dari Kabupaten langsung ke Kota," ujar Andi, relawan Aksi Cepat Tanggap untuk respons banjir Bima.
Skala banjir yang menerjang Bima tidak bisa dianggap sepele. Dua kali banjir, Rabu dan Jumat lalu di pekan ke empat Desember, Kpiota di tepian Teluk Flores tersebut nyaris tenggelam seluruhnya karena banjir. Lima kecamatan seantero Kota Bima itu kini tinggal timbunan lumpur. Pemerintah Kota bahkan menyebut sembilan persen area Kota Bima tenggelam.
Luasnya area terdampak menyebabkan membludaknya jumlah pengungsian. Tak kurang dari 104 ribu jiwa pengungsi tersebar di sejumlah titik. Mulai dari Masjid kota, rumah tingkat, sekolah dasar, sekolah kejuruan, sampai gudang pupuk.
Memang tak sepanjang hari pengungsi banjir Bima itu berdiam dalam titik ungsi. Sudah dua hari terakhir, Sejak Sabtu (24/12) warga di pengungsian akan kembali ke rumah masing-masing setelah kumandang adzan subuh.
Mereka akan berjibaku dengan tumpukan lumpur dan sampah. Mengais kembali sisa barang yang masih tersisa. Mencoba menghidupkan lagi kulkas, televisi, mesin cuci dan sepeda motor, meski barang berharga itu sudah terbenam lumpur banjir lebih dari dua hari.
Jelang malam, titik ungsi tetap jadi lokasi untuk beristirahat. Sampai Minggu sore (25/12) rumah-rumah di sepanjang jalan Kota Bima nyaris tak ada yang layak untuk ditinggali. Karena listrik belum menyala, air bersih sulit didapat, lumpur pun masih menumpuk di dalam rumah.
Untuk respons banjir Bima, sepekan pertama Aksi Cepat Tanggap fokus pada urusan penanganan pertama pengungsi. Kebutuhan pangan, medis, trauma healing, dan air bersih sudah bergulir sejak Sabtu (24/12).
Sampai Minggu sore (25/12) Kota Bima masih gelap gulita. Aliran listrik belum juga tersedia, bekas banjir berserak di mana-mana, jadi tanda bahwa Kota ini belum bisa sepenuhnya bangkit. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!