Suara.com - Trauma hebat masih dirasakan salah satu korban selamat, Zanette Kalila Azaria (13), yang juga putri dari keluarga Dodi Triono yang jadi korban pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Anet, sapaan Zanette, masih belum bisa melupakan ketakutannya saat disekap para pelaku di kamar mandi bersama 10 orang lainnya.
Hal ini diceritakan sang paman, Arinza, usai menjenguk Zanette di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Rabu (28/12/2016).
"Dari Keluarga kita nggak berani korek-korek, paling dia cerita aja. Dia cerita ketakutannya waktu orang-orang itu masuk ke dalam rumah dan nyuruh mereka di kurung di kamar mandi itu. Itu ketakutan dia dan ketika di kamar mandi itu gelap dan dia duduk di atas siapa itu nggak ketahuan," ujar Arinza.
Lelaki yang juga berprofesi sebagai aktor ini menambahkan, keponakannya itu masih terpukul akan kehilangan ayah, adik serta sang kakak.
Keluarga pun sengaja menjauhkan foto-foto mendiang Dodi Triono, Diona Arika Andra Putri, dan Dianita Gemma Dzalfayla dari Anet.
"Anet masih menangis, dia sangat terpukul. Memang sengaja nggak dikasih foto-foto karena kan masih dalam proses pemulihan," jelas Arinza.
Lebih jauh, Arinza menuturkan Anet juga telah dimintai keterangan pihak kepolisian. Meski membaik, Anet pun masih terguncang usai menyaksikan pembunuhan sadis terhadap ayah, adik, kakak dan tiga orang lainnya.
Saat ini, Anet masih berada dalam penanganan dokter di Rumah Sakit Kartika Pulomas.
Baca Juga: Rotasi Pejabat DKI, Ahok Titip Pesan Ini untuk Sumarsono
"Kondisinya baik-baik aja cuma agak shock aja. Dia sudah dimintai keterangan sama polisi," ujar Arinza.
Sebelumnya, manajemen Rumah Sakit Kartika Pulomas mengatakan meski kondisi lima korban yang selamat sudah membaik, namun pasien belum bisa mendapatkan kunjungan dari kerabat. Lima korban tersebut juga masih dalam pengawasan dari pihak kepolisian.
Lima korban yang masih dalam perawatan RS Kartika, yakni Emi (41), Anet, Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
"Untuk saat ini masih belum bisa (diajak bicara). Saat ini pasien di isolasi dulu, hanya keluarga, itu pun harus seizin pihak kepolisian. Kita koordinasi sama polisi jadi tidak sembarangan," ujar dr Said Rizal dalam jumpa pers di Rumah Sakit Pulomas, hari ini.
Adapun mengenai luka di tubuh korban, Said belum bisa menjelaskan lebih rinci. Dia mengatakan, harus berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
"Luka luar kemungkinan ada tapi nggak banyak, bagian (yang lain) harus koordinasi dengan pihak kepolisian," jelasnya.
Berita Terkait
-
Detik-detik Penyelamatan Korban Perampokan Sadis di Pulomas
-
Bandit Berjuluk Porkas yang Bunuh Keluarga Dodi Lama Jadi Target
-
Kenapa Dodi dan 10 Orang Disekap di Kamar Mandi, Ini Jawabannya
-
Dua Bandit Sadis Ditangkap, Keluarga Dodi: Alhamdulillah
-
Adik Bandit Sadis yang Beraksi di Rumah Dodi Dibawa ke Polda
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional