Suara.com - Sidang perkara dugaan penodaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) akan dilaksanakan di auditorium Kementerian Pertanian dengan agenda pemeriksaan saksi pada Selasa (3/1/2017) mulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Laskar Front Pembela Islam dan sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia akan datang ke lokasi tersebut untuk demonstrasi.
"Kami akan turun lagi. Justru lebih banyak lagi. Karena ruangannya, kan lebih besar, lebih luas. Jadi massa kita turun lebih banyak lagi," kata Sekretaris Jendral FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin kepada Suara.com, Senin (2/1/2017).
Novel memperkirakan jumlah massa yang akan turun sekitar dua ribu orang. Massa yang sudah konfirmasi akan datang berasal dari Jabodetabek.
"Karena ini kan bukan permasalahan Jakarta atau Indonesia saja, tapi sudah skala internasional," ujar Novel.
Aksi besok, kata Novel, tidak jauh beda dengan aksi-aksi di persidangan sebelumnya ketika masih dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara yaitu berorasi dengan menggunakan alat pengeras suara.
"Kita langsung kumpul di pengadilan-nya (Kementan). Perangkat aksinya belum ditentukan. Menunggu berdasarkan rapat GNPF MUI," tutur Novel.
Laskar FPI, kata Novel, menuntut Ahok dipenjara.
"Tuntutan tetap untuk penahanan Ahok seperti yang sudah kita sampaikan saat di pengadilan negeri Jakarta Utara. Dan pemberhentian sementara Ahok dari jabatan gubernur DKI Jakarta," ujar Novel.
Novel mengaku menjadi salah satu saksi yang akan dihadirkan di persidangan, besok.
"Besok saya akan memberi keterangan sebagai saksi pelapor juga," kata Novel.
Berita Terkait
-
Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
-
Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
Terkini
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas