Suara.com - Gempa 7,2 SR dangkal terjadi di lepas pantai Fiji, Rabu (4/1/2017) dini hari. Hal ini disampaikan US Geological Survey. Karena tidak ada laporan kerusakan peringatan tsunami pun dicabut.
Gempa melanda pada kedalaman 15 kilometer (9,3 mil) beberapa 221 kilometer dari Nadi dan 283 kilometer dari ibukota Fiji Suva. Diikuti dua gempa susulan yang lebih kecil.
Pusat Peringatan The Pacific Tsunami awalnya mengatakan gelombang berbahaya yang mungkin dalam 300 kilometer dari pusat gempa, tapi kemudian melaporkan ancaman telah berlalu.
Geoscience Australia mengatakan, kerusakan struktural dari gemetar itu diperkirakan mungkin hanya dalam radius 110 kilometer, jauh dari daratan terdekat.
Warga di Nadi, di sisi barat pulau Fiji utama Viti Levu mengatakan, mereka merasakan sedikit goncangan tapi tidak ada laporan kerusakan.
"Itu 200 kilometer di lepas pantai yang jauh dari rasa gocangan dan kerusakan," kata Seismolog Geoscience Australia, Jonathan Bathgate kepada AFP.
Daerah ini terletak di Pasifik "Ring of Fire", zona tektonik sangat aktif yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Sebelumnya, sebuah 6.3 gempa mendalam melanda selatan dari Fiji, Senin (2/1/2017) dan 7,9 tremor menghantam dekat Papua Nugini bulan lalu.
Gempa ini jarang menimbulkan kerusakan dan Bathgate mengatakan, aktivitas ini sebagian besar didorong oleh pergerakan lempeng tektonik Australia.
Baca Juga: Pacar Adjie Pangestu Lebih Muda 24 Tahun, Kikuk Ketemu Camer
"Hal ini akibat terjadi gerakan tujuh sentimeter ke timur laut setiap tahun dan itulah yang menyebabkan gempa di wilayah (Pacific). Mereka biasanya cukup dalam. Yang tidak biasa tentang satu ini itu cukup dangkal," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu