Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima keluhan di rumah susun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2017). Warga mengeluh menerima surat peringatakan karena menunggak.
Anies mengenakan baju kemeja lengan panjang berwarna biru. Kedatangannya ke rumah susun tersebut disambut oleh penghuni dengan antusias.
Di lantai dua rusun itu, Anies terlihat menjadi rebutan ibu-ibu yang ingin berfoto dan sekedar bersalaman bersama pasangan Sandiaga Uno itu.
Warji (49), ketua Rt 02 Rw 09, mengadu kepada Anies selalu mendapat surat peringatan dari pihak pengelola rusun karena nunggak bayar sewa. Selembar surat peringatan ditunjukkan kepada Anies.
"Ini pak, saya titipkan kepada pak Anies. Ini surat peringatan untuk saya karena nunggak bayar sewa. Saya sudah tidak mampu bayar pak," kata Warji kepada Anies.
Cagub nomor urut tiga itu kemudian menerima surat yang diberikan Warji. Ia berjanji akan menyampaikan surat itu kepada pihak Pemprov DKI Jakarta sekaligus menyampaikan pesan lisan dari Warji.
"Jadi ini disampaikan kepada pak Ahok (Basuki Tjahja Purnama)? Pesannya apa pak?" tanya Anies.
Warji kemudian berpesan bahwa dia sudah tidak sanggup membayar sewa. Ia meminta supaya keluarga yang tidak mampu agar digratiskan tinggal di rusun.
"Jadi bapak sudah nunggak 7 bulan ya pak. Jadi saya dititipkan untuk sampaikan surat. Namanya Pos Anies. Baik pak, akan saya sampaikan pesan bapak ini," kata Anies.
Menurut Warji, setiap unit di rusun itu berukuran 5×6. Per unit disewakan Rp300 ribu atau bisa dibayar per hari Rp15 ribu.
"Itu belum termasuk air dan listrik pak. Kalau itu tergantung pemakaian pak. Tolong disampaikan ya pak," kata Warji.
Sebelumnya, Warji mengklaim tinggal di Kampung Pulo. Di saa dia tinggal selama 30 tahun. Di sana, ia memiliki sebuah rumah dan beberapa kandang ayam yang menjadi usahanya. Namun, kini semua miliknya itu sudah tidak ada lagi setelah rumahnya diratakan dengan tanah, alias digusur.
"Sekarang kami pindah ke rusun ini pak. Kami di sini bayar. Kami sewa Rp300 ribu setiap bulannya. Belum listrik, belum air," kata Warji.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ishak (61). Ia mengaku juga kehilangan rumahnya di Kampung Pulo dan saat ini menjadi salahsatu penghuni Rusunawa itu. Ia mengatakan, sebelum kampungnya itu digusur, pihak Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan gubernur DKI Joko Widodo, berjanji akan membayar ganti rugi atas kerugian yang dialami warga.
"Gubernur Pak Jokowi dulu datang. Dia sampaikan akan ada normalisasi sungai Ciliwung. Dan waktu itu sampai empat kali datang ke Kampung Pulo," kata Ishak.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?