Keanekaragaman suku, budaya, agama, dan golongan di Tanah Air merupakan anugerah dari Allah AWT. Oleh sebab itu, kita sebagai umat Islam di Indonesia harus menjaga keutuhan dan kerukunan dalam kemajemukan tersebut. Demikian pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Gedung “Kanzus Sholawat", Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (8/1/2017).
"Ini saya kira sebuah Islam Indonesia yang ingin kita tunjukkan, sehingga yang terkait dengan persatuan, kerukunan terus akan kita gerakkan, kita tunjukkan," kata Presiden usai acara.
Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden menekankan bahwa ajaran Islam merupakan ajaran yang toleran dan menghargai kemajemukan, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Rasul pernah membentuk kontrak politik dengan semua unsur, dengan semua komponen masyarakat melalui Piagam Madinah untuk mempersatukan, untuk kesatuan. Ini jelas sekali bahwa ajaran Islam, umat Islam menghargai kemajemukan suku, kemajemukan golongan, beraneka macamnya agama," kata Presiden.
Lebih lanjut Presiden mengatakan, keanekaragaman yang dimiliki Bangsa Indonesia merupakan anugerah dari Allah SWT yang patut disyukuri dan dijaga.
"Kita dianugerahi oleh Allah bermacam-macam itu anugerah yang wajib disyukuri dan harus dijaga kesatuan kita. Berbeda dengan negara lain yang hanya memiliki satu suku, kita 700 suku, patut disyukuri. Ini kekuatan kalau kita bisa membangun kesatuannya," ujar Presiden.
Presiden juga menyampaikan bahwa kemajemukan yang dimiliki Indonesia merupakan sebuah potensi dan kekuatan untuk menjadi negara maju dan besar. Oleh karena itu, sudah sepatutnya umat Islam bersatu untuk mewujudkannya.
"Kalau kekuatan itu bisa kita satukan, kekuatan itu persatuan itu, bisa kita satukan. Tetapi kalau kita sibuk sendiri-sendiri, ribut sendiri-sendiri tidak mempersatukan kekuatan kita, tidak mempersatukan potensi kita, ya kita akan menjadi bangsa yang kalah, bukan bangsa pemenang," ucap Presiden.
Jaga Keutuhan NKRI
Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Para Santri Sebarkan Nilai Kesantunan
Presiden juga mengingatkan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang menjadi tugas seluruh rakyat Indonesia.
"Tadi kita diingatkan semuanya bahwa NKRI perlu, persatuan perlu. Kesatuan dan NKRI adalah harga mati," ujar Presiden Joko Widodo
Berbagai cara dapat dilakukan masyarakat guna mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia tersebut. Salah satunya adalah dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Ini yang harus kita jaga. Saya senang tadi kita menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama dan pengucapan Pancasila. Terima kasih," imbuhnya.
Lebih lanjut Presiden Joko Widodo berpesan kepada masyarakat, untuk terus menjaga keanekaragaman suku, bangsa dan agama yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia.
"Saya ingin berpesan bahwa persatuan dan kesatuan agar terus kita jalin antar suku, antar golongan, antar komponen masyarakat, antar agama, karena kita memang berbeda-beda negara kita ini," ucap Presiden Joko Widodo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'