Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APik menyatakan kesedihan yang mendalam saat menderngan kabar berita tentang anak berusia 4 tahun yang diperkosa dan dikubur hidup-hidup di papua pada tanggal 10 Januari 2016.
"Kami sangat sedih, bayangnya berita ini tidak cukup terangkat media karena terkalahkan dengan panasnya suhu politik ibukota," kata Veni Siregar dari LBH Apik melalui keterangan tertulis, Kamis (12/1/2017).
Veni menyatakan bahwa LBH APik juga meminta setiap Fraksi yang ada di DPR RI untuk mengawal kasus kekerasan Seksual di Papua. Caranya dengan melalui perwakilan anggotanya agar proses hukum pada pelaku kekerasan seksual yang disertai pembunuhan ini sampai tuntas. "Tindakan yang sangat biadab, Pelaku harus diberi hukuman setimpal," ujar Veni.
Ia menambahkan bahwa pemerintah harus memberikan perhatian atas kasus ini.Sebelumnya pernah terjadi pembunuhan dan pemerkosaan yang biadab terhadap Yuyun. "Sekarang kita kehilangan ananda Kesia. Apakah kita akan membiarkan anak-anak kita terus menjadi korban?," jelas Veni.
Makin bayaknya korban kekersan seksual yang menbjadi korban bahkan hingga terbunuh secara sadis, bahkan modusnya semakin beragam," jelas Veni.
Menyikapi hal ini kami perlu seribu langkah yang dilakukan DPR dan Pemerintah untuk menangulangi “ DARURAT KEKERASAN SEKSUAL YANG BELUM USAI” .
Maka bertepatan dengan Rapat Harmonisasi Badan Legislasi DPR RI pada tanggal 12 Januari 2017, LBH APIK mendesak DPR RI untuk:
1. RUU Penghapusan Kekerasan Seksual Masuk dalam Prolegnas 2017
2. DPR Segera membentuk Panitia Kerja untuk membahas RUU Penghapusan Kekersan Seksual,
Baca Juga: Gadis DS Diduga Diperkosa Tujuh Bocah
3. DPR segera membahas dan mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual pada tahun 2017
4. Pembahasan RUU INI dilakukan secara Terbuka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri