Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan tidak ada yang salah dalam penerapan semi militer di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, melainkan disalahgunakan oleh taruna-taruna di kampus.
Hal ini menyusul Amirullah Adityas Putra (19) taruna STIP yang tewas diduga dianiaya taruna senior. Amirullah diketahui menjadi anggota Marching Band di STIP.
"Saya harus tegaskan pembelajaran semi militer tidak ada yang salah, yang salah adalah penyalahgunaan. Makanya kami menyimpulkan kekerasan itu bermula dari beberapa kegiatan, aksi reaksi ini sehinggga terpiculah kegiatan kegiatan untuk melakukan kekerasan," ujar Budi di Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (13/1/2017).
Berdasarkan hasil investigasi, ekstrakulikuler Marching Band dan Pedang Pora diketahui menjadi ajang bagi taruna senior untuk melakukan tindakan kekerasan kepada mahasiswa baru yang masuk keanggotaan ekstrakulikuler. Akibat insiden tersebut yang menewaskan salah satu taruna. Budi pun langsung membekukan ekstrakulikuler Barching Band dan Pedang Pora.
"Dari identifikasi itu kami peroleh kegiatan Drum Band dan Pedang Pora, itu satu sisi jadi kebanggan mereka tapi sekaligus jadi sarana untuk memelonco dan pelonco ini dilakukan dengan kekerasan. Makanya kita bekukan dua kegiatan itu agar ada rasa menyesal," kata dia.
Menurutnya, pembekuan kedua ekstrakulikuler itu bertujuan untuk memberikan pelajaran bagi taruna-taruna di STIP, agar tidak ada lagi tindakan kekerasan di lingkungan STIP.
"Tadi saya pesan kepada Ketua BEM STIP, ini adalah suatu proses dimana kita mengedukasi dan ada penyesalan kolektif yang kita anggap dapat memagari dari kegiatan tersebut, "tutur Budi.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa untuk mencegah kejadian serupa, ia menginstruksikan kepada pihak sekolah untuk tinggal di lingkungan kampus.
Sementara itu, taruna tingkat I akan dipindahkan di Sekolah Tinggi Pelayaran di Mauk, Tangerang
"Yang di luar juga akan kami tambahkan. Kami akan minta Kepala Sekolah akan tingggal di kampus, harus tinggal disana. Kemudian kelas I akan dipindahkan ke Mauk, sehingga di STIP sekarang tidak ada siswa kelas I dan bisa jadi potret bagus sekolah dinas lain," paparnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Pimpinan DPR Gelar Rapat Koordinasi Besar di Aceh, Matangkan Langkah Pemulihan Pascabencana 2026
-
Malam Tahun Baruan di Bundaran HI? Simak Aturan Main dari Mas Pram Agar Gak Kena Macet
-
Sumatra Tak Lagi Tanggap Darurat, Separuh Kabupaten/Kota Diklaim Telah Masuk Masa Transisi Pemulihan
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger