Suara.com - Juara dunia MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo, mengaku sangat lega akhirnya bisa berkomentar lebih banyak tentang tunggangan barunya, Ducati. Lorenzo mengaku sudah lama menantikan hal ini.
Timnya sebelumnya, Yamaha, memang sempat melarang Lorenzo untuk berkomentar secara spesifik tentang Ducati sebelum kontraknya habis pada 31 Desember 2016 lalu.
Kini, dia senang bisa bicara panjang lebar seputar, khususnya perbedaan yang dirasakan terkait karakter motor Ducati dengan Yamaha.
Lorenzo menjelaskan, perbedaan antara Ducati dan Yamaha sangatlah banyak. Salah satunya terkait power motor yang menurutnya sangat besar perbedaannya.
"Akhirnya, saya bisa bicara soal motor Ducati!" kata Lorenzo, 29 tahun, usai menghadiri peluncuran motor Ducati yang akan digunakan dalam balapan MotoGP 2017 di Bologna, Italia, Jumat (20/1/2017).
"Bicara soal motor...ada dua perbedaan filosofi antara Ducati dan Yamaha, dimulai dari mesin. Ducati memiliki suara motor yang berbeda, power yang berbeda, begitu juga dengan sasis yang berbeda dari segi swing arm, setang, aerodinamika, (pokoknya) segalanya berbeda."
"Saya butuh beberapa lap untuk bisa benar-benar mengerti tentang motor Ducati. Ketika saya pertama kali menjajal trek lurus dengan menggunakan gigi lima dan enam, rasanya luar biasa, dan saya kagum. Kesan pertama selalu penting dan kesan pertama yang saya rasakan luar biasa," jelas Lorenzo.
Lorenzo memutuskan hijrah ke Ducati pada pertengahan April 2016. Dia dikontrak selama dua musim. Posisinya di Yamaha digantikan kompatriotnya asal Spanyol, Maverick Vinales, yang musim lalu memperkuat tim Suzuki.
Lorenzo pertama kali menjajal tunggangan barunya di Ducati pada pertengahan November 2016. Ketika itu, dia melakukan tes selama dua hari di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.
Baca Juga: Guardiola Ungkap Beda City dengan Barca di Bawah Asuhannya
Seri perdana MotoGP 2017 akan berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, 26 Maret mendatang. Musim lalu, Lorenzo tampil perkasa di sirkuit ini dengan finis di posisi pertama. (Crash)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO