Suara.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon meminta Kepolisian Republik Indonesia untuk behenti mencari-cari kesalahan pihak lain. Dalam hal ini, kasus pencoretan Bendera merah putih dengan tulisan Arab berbunyi 'La Ilaha Illallah'.
Fadli menilai, kasus pencoretan bendera tersebut bukanlah sebuah aksi pelecehan. Melainkan sebuah bentuk kebanggaan pribadi.
"Polri jangan cari cari salah orang gitu loh. Karena itu hukum bisa jadi alat politik atau alat kekuasaan," kata Fadli di DPR, Jakarta, Senin (23/1/2017).
"Saya kira seperti bendera, orang mengibarkan bendera ada tulisan 'la ilaha ilallah' kalau tidak salah, itu bentuk dia kebanggan, nggak ada pelecehan disitu. Yang melecehkan itu yang menginjak-nginjak, yang membakar, malah tidak," jelasnya.
Fadli menambahkan, Polri telah melakukan tindakan diskriminatif ketika menahan tersangka pencoretan Bendera Merah Putih, Nurul Fahmi. Fadli bahkan berniat menjenguk Nurul ke penjara.
"Jadi kalau dia ditahan, saya akan lihat anak itu. Kalau dia ditahan menurut saya tidak adil, diskriminatif. Sementara ada banyak video beredar di tempat (bendera) lain dibakar dihina diinjak tidak ada hukuman kepada mereka. Jadi, hukuman macam apa kita ini?" ujar dia.
Nurul, yang telah berstatus tersangka dan ditahan, saat ini masih diperiksa secara intensif. Polisi masih mendalami keterangan Fahmi untuk mengetahui apakah perbuatannya itu atas inisiatif pribadi atau atas perintah orang lain.
Nurul dijerat dengan Pasal 66 jo 24 subsider 67 Undang-Undang No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Nurul ditangkap di Pasar Minggu, Jaksel, oleh Polres Jaksel pada Kamis (19/1/2017) malam karena membawa bendera tersebut saat aksi FPI di depan Mabes Polri, Senin (16/1/2017) lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf