Suara.com - Kementerian Kesehatan mengklaim kasus antraks yang dilaporkan terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah teratasi. Sudah tak ada kasus antraks di sana.
"Saat ini, seluruh kasus sudah teratasi dan tidak ditemukan kasus baru antraks yang dilaporkan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Oscar Primadi di Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Menurut Oscar, masyarakat harus meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan hewan ternak serta tetap waspada dengan meningkatkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) agar terhindar dari risiko penyakit antraks. Pemerintah terus melaksanakan dan pengendalian antraks secara intensif, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Hal yang paling utama, menurut dia, jangan sampai ada lagi kasus antraks di Indonesia dengan dukungan dari seluruh masyarakat secara bersama-sama mencegah dan mengendalikan antraks sekaligus memahami dan menyadari pentingnya PHBS.
Ia mengatakan bahwa spesimen satu kasus suspek antraks meningitis di RSUP Sardjito masih dalam konfirmasi di Laboratorium Badan Litbangkes Kemenkes untuk penegakkan diagnosis.
Oscar mengatakan bahwa penularan antraks pada hewan berawal dari tanah yang mengandung spora Bacillus anthracis, kemudian melalui luka kulit, terhirup pernapasan atau termakan bersama pakan/minum sehingga masuk ke dalam tubuh hewan.
Pada manusia, lanjut dia, ditularkan melalui kontak antara kulit dengan hewan atau produk hewan yang mengandung spora antraks, mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi tanpa dimasak dengan sempurna atau spora antraks dari kulit dan bulu hewan yang terinfeksi bakteri terhirup ke dalam saluran pernapasan.
Sejauh ini, belum ditemukan laporan mengenai penularan antraks dari manusia ke manusia. Berdasarkan gambaran klinis, antraks pada manusia memiliki empat jenis, yaitu antraks kulit, antraks saluran pencernaan, antraks paru-paru, dan antraks meningitis.
Sejak akhir tahun 2016 sampai dengan awal Januari 2017, dilaporkan 16 kasus antraks kulit di Kulonprogo dan satu suspek antraks di Sleman, Provinsi DIY. (Antara)
Berita Terkait
-
RUU Pertembakauan Lebih Banyak Atur Industri dan Petani Tembakau
-
16 Orang Kena Anthrax, Nasdem Minta Kemenkes Bertindak Cepat
-
Anggota Komisi IX DPR Minta Menkes Revisi Standar Kefarmasian
-
KPK dan Kementerian Teken MoU Cegah Korupsi Kesehatan
-
Kemenkes: 21 Pasien yang Divaksin Ulang Terindikasi Vaksin Palsu
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK