Ribuan umat Islam melaksanakan salat Jumat saat Aksi Bela Islam III di kawasan Silang Monas-Thamrin, Jakarta, Jumat (2/12). [suara.com/Oke Atmaja]
Anggota tim advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Kapitra Ampera mengatakan selama ini pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab banyak sekali menghadiri undangan acara diskusi. Itu sebabnya, Kapitra belum dapat menjelaskan mengenai materi apa yang akan digali penyidik Polda Metro Jaya dari Rizieq.
Rizieq akan diperiksa bersama dengan Sekretaris Jenderal FPI Munarman dan Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir pada Rabu (1/2/2017). Mereka akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus dugaan pemufakatan karena dianggap ikut berbagai pertemuan yang membahas rencana makar.
"Maksud saya pertemuan itu kan banyak sekali, kan dia (Rizieq) sering diundang dalam acara diskusi," kata Kapitra, Senin (30/1/2017).
Rizieq, kata Kapitra, tentu akan menjelaskan semua hal yang diketahuinya tentang pertemuan yang pernah dia hadiri.
"Nanti kami jelaskan pertemuan apa. Kalau untuk apa, dalam rangka apa, kami akan jelaskan," katanya.
Rizieq, kata Kapitra, membantah isu yang menyebutkan para tersangka kasus dugaan pemufakatan makar ingin memanfaatkan momentum aksi 2 Desember. Aksi 2 Desember di Monumen Nasional ketika itu digalang oleh GNPF MUI.
Kapitra mengandaikan jika Rizieq mau memanfaatkan umat Islam yang ikut aksi 2 Desember kepentingan lain, tentu akan terjadi peristiwa bersejarah di Ibu Kota.
"Kalau Habib (Rizieq) komandokan, selesai itu. Ini realitasnya. Kalau 212 itu (ada) rencana makar oleh Rizieq, sudah selesai Republik itu. Hancur itu Jakarta kalau Rizieq komandokan," katanya.
Kapitra menegaskan aksi 2 Desember bertujuan untuk perdamaian.
"Itu bukti tak ada hubungan dengan tersangka-tersangka. Kan nggak ada hubungan dengan makar, 212 itu akan hancur," kata dia.
Dalam kasus dugaan merencanakan makar, polisi telah menetapkan delapan orang menjadi tersangka. Mereka adalah aktivis Sri Bintang Pamungkas, mantan anggota staf ahli Panglima TNI Brigadir Jenderal (purn) Adityawarman Thaha, mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (purn) Kivlan Zein,Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Ideologi Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Ketua Bidang Pengkajian Ideologi Partai Gerindra Eko Suryo Santjojo, Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein, dan tokoh buruh Alvin Indra Al Fariz.
Rizieq akan diperiksa bersama dengan Sekretaris Jenderal FPI Munarman dan Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir pada Rabu (1/2/2017). Mereka akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus dugaan pemufakatan karena dianggap ikut berbagai pertemuan yang membahas rencana makar.
"Maksud saya pertemuan itu kan banyak sekali, kan dia (Rizieq) sering diundang dalam acara diskusi," kata Kapitra, Senin (30/1/2017).
Rizieq, kata Kapitra, tentu akan menjelaskan semua hal yang diketahuinya tentang pertemuan yang pernah dia hadiri.
"Nanti kami jelaskan pertemuan apa. Kalau untuk apa, dalam rangka apa, kami akan jelaskan," katanya.
Rizieq, kata Kapitra, membantah isu yang menyebutkan para tersangka kasus dugaan pemufakatan makar ingin memanfaatkan momentum aksi 2 Desember. Aksi 2 Desember di Monumen Nasional ketika itu digalang oleh GNPF MUI.
Kapitra mengandaikan jika Rizieq mau memanfaatkan umat Islam yang ikut aksi 2 Desember kepentingan lain, tentu akan terjadi peristiwa bersejarah di Ibu Kota.
"Kalau Habib (Rizieq) komandokan, selesai itu. Ini realitasnya. Kalau 212 itu (ada) rencana makar oleh Rizieq, sudah selesai Republik itu. Hancur itu Jakarta kalau Rizieq komandokan," katanya.
Kapitra menegaskan aksi 2 Desember bertujuan untuk perdamaian.
"Itu bukti tak ada hubungan dengan tersangka-tersangka. Kan nggak ada hubungan dengan makar, 212 itu akan hancur," kata dia.
Dalam kasus dugaan merencanakan makar, polisi telah menetapkan delapan orang menjadi tersangka. Mereka adalah aktivis Sri Bintang Pamungkas, mantan anggota staf ahli Panglima TNI Brigadir Jenderal (purn) Adityawarman Thaha, mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (purn) Kivlan Zein,Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Ideologi Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Ketua Bidang Pengkajian Ideologi Partai Gerindra Eko Suryo Santjojo, Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein, dan tokoh buruh Alvin Indra Al Fariz.
Komentar
Berita Terkait
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
-
Benarkah Ada Surat Perintah di Balik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
-
Terungkap! Ada Kesepakatan Damai Antara FPI dan PWI-LS Seminggu Sebelum Ceramah Rizieq Shihab
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional