Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa pengusaha impor daging Basuki Hariman pada Selasa (31/1/2017). Usai diperiksa, tersangka penyuap hakim Mahkamah Konstitusi nonaktif Patrialis Akbar meminta pengertian wartawan agar jangan mencecarnya. Sikapnya hari ini beda dari biasanya yang selalu menekankan bahwa Patrialis tidak pernah menerima uang darinya.
"Permisi ya, saya izin hari ini ya. Saya izin hari ini, no comment ya, maaf ya terimakasih," kata Basuki sambil bergegas menuju ke mobil tahanan di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Selain menetapkan Patrialis dan Basuki menjadi tersangka, KPK juga menetapkan Kamaludin dan Ng Fenny menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap terkait permohonan uji materi UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan.
Basuki dan Ng Fenny diduga menjanjikan Patrialis dan Kamaludin dengan uang senilai 200 ribu dollar Singapura. Namun, kasus terbongkar pada saat pemberian uang ketiga senilai 20 ribu dollar Amerika Serikat.
Basuki menegaskan bahwa tidak pernah menyuap Patrialis -- bekas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kalau menurut saya Pak Patrialis nggak terlibat dalam hal ini," kata Basuki usai diperiksa, Jumat (27/1/2017).
Pengusaha impor daging tersebut menjelaskan bahwa Patrialis hanya mendengarkan penjelasan darinya terkait begitu banyaknya daging dari India yang masuk ke Indonesia.
"Jadi saya jelaskan kepada Pak Patrialis biar beliau mengerti. Begitu dia mengerti, dia coba pelajari. Tetapi saya tidak pernah memberikan uang apa-apa," katanya.
Kemudian dia menjelaskan kemana uang yang dikeluarkan mengalir.
"Itu ada, namanya, Kamal. Dia teman saya dan juga dekat dengan Pak Patrialis, gitu. Saya memberi uang kepada dia (Kamal)," kata Basuki. Kamal yang dia maksud adalah Kamaludin yang juga menjadi tersangka dalam kasus ini.
Menurut pengusaha yang pernah berurusan dengan KPK dalam kasus impor daging yang menjerat petinggi PKS Lutfi Hasan Ishaq, uang yang diberikannya bertujuan untuk membayar Patrialis umrah ke Tanah Suci. Hal itu berdasarkan permintaan Kamaludin. Namun, Basuki yakin, yang dijanjikan 200 ribu dollar Singapura tersebut dipakai oleh Kamaludin sendiri.
"Dia bilang uang itu buat umroh. Tapi saya percaya uang itu buat dia pribadi, Kamaludin sendiri," kata Basuki.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Maling Motor Penembak Mati Hansip di Cakung Diringkus Saat Kabur ke Lampung, Senpi Dilacak
-
Detik-detik Hansip di Cakung Tewas Ditembak Maling Motor Usai Tabrak Pelaku, 5 Saksi Diperiksa
-
Sekda Ponorogo 12 Tahun Menjabat, KPK Bongkar 'Jimat' Jabatannya: Setor ke Bupati?
-
'Saya Ingin Pulang', Permintaan Terakhir Antasari Azhar Sebelum Hembuskan Napas Terakhir
-
Avanza Hitam Hilang Kendali Tabrak Tenda Maulid di Kembangan Jakbar, Dua Orang Dirawat
-
Pasca Ledakan, Menteri PPPA Pastikan SMAN 72 Jakarta Aman: Senin Mulai Sekolah!
-
Mensos Sambut Positif Wacana Mantan Presiden Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional: Ambil yang Baik-Baik!
-
Proyek Ambisius Monumen Reog Ponorogo Kini 'Dibidik' KPK Usai Bupati Sugiri Jadi Tersangka
-
Ini Penampakan Uang Rp 500 Juta yang Diamankan KPK dari OTT Bupati Ponorogo
-
Hilang di Makassar Ditemukan di Jambi, Begini Kronologi Bocah Bilqis Diculik Wanita Misterius