Suara.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, menilai sikap terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin saat menjadi saksi dalam sidang dugaan penistaan agama pada Selasa (31/1/2017), sangat berpengaruh pada elektabilitas Ahok.
"Suka atau tidak, pasti berpengaruh. Apa yang terjadi dua minggu terakhir akan diperhatikan oleh publik," ujar Yunarto, usai acara rilis survei di kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (1/2).
Yunarto menuturkan, posisi Ahok akan terganggu dengan masalah tersebut. Dengan kata lain, menurutnya ucapan Ahok itu akan menjadi polemik.
"Ahok juga punya kekurangan di aspek primordial. Ada aspek komunikasi yang seringkali menimbulkan kontroversi. Apa yang terjadi dengan KH Ma'ruf Amin, suka atau tidak, ini akan jadi polemik dan akan berpotensi memunculkan kembali asumsi-asumsi yang selama ini muncul terhadap Ahok," paparnya.
Yunarto sendiri mengaku belum bisa memastikan, apakah elektabilitas Ahok akan turun. Namun dia meyakini bahwa pencalonan Ahok akan terganggu secara signifikan.
"Saya tidak bisa mengatakan elektabilitas (Ahok) turun, tapi mengatakan dia akan berkutat dengan isu ini, dibandingkan dia muncul dengan isu-isu yang lain. Itu yang sudah berhasil membuat Ahok menjadi lemah dua bulan lalu sebetulnya," ucap Yunarto.
Lebih jauh, Yunarto pun menambahkan bahwa masalah yang dihadapi Ahok dengan Ma'ruf itu harus dijadikan sarana introspeksi bagi tim sukses Ahok-Djarot.
"Sekarang orang (akan) berdebat, apakah Ahok bersikap tidak sopan terhadap Ma'ruf Amin atau bersikap sewajarnya. Itu yang menurut saya (harus) menjadi otokritik yang harus diselesaikan oleh Ahok dengan timsesnya," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa