Suara.com - Mantan calon gubernur Jakarta Adhyaksa Dault menasihati calon gubernur Jakarta petahana untuk menjaga lisan agar tak muncul polemik yang justru kontraproduktif dengan perjuangan untuk memenangkan pemilihan kepala daerah Jakarta periode 2017-2022.
"Menurut saya sih diperlukan pemimpin yang arif. Jakarta ini Ibu Kota, diperlukan pemimpin yang menjaga lisannya. Ini gara-gara ucapan beliau, jadi kena semua orang," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ketika ditemui di kompleks Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017).
Adhyaksa mengatakan gara-gara lisan Ahok sekarang justru merugikan Ahok sendiri. Dia menyontohkan kasus terbaru yaitu sikap keras Ahok terhadap Ketua MUI Ma'ruf Amin ketika menjadi saksi dalam persidangan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian, Selasa (31/1/2017).
"Sekarang, gara-gara ucapan beliau juga, beliau merasakan sendiri. Ketika beliau bicara begitu di pengadilan, kan ada rekamannya, orang baca semua, kita kan masyarakat melihat, kayak dia bilang 'akan saya permalukan (saksi yang bohong) satu per satu,'" katanya.
Setelah Ahok mengakui sikapnya salah dan minta maaf Ma'ruf dan Ma'ruf membuka pintu maaf, Adhyaksa berharap jangan lagi mengulang-ulang ucapan yang kontroversial.
"Sekarang beliau sudah minta maaf, ya sudah. Tapi lain kali jaga itu mulut. Gara-gara itu kita jadi capek terus, kan," katanya.
Setelah Ahok meminta maaf, kata Adhyaksa, semua pihak sebaiknya memaafkan, apalagi Ma'ruf sudah memaafkan.
"Orang sudah minta maaf ya dimaafin saja. Asal jangan dibikin lagi saja. Jangan gitu lagi ngomongannya," kata Adhyaksa.
Adhyaksa mewanti-wanti Ahok untuk benar-benar menjaga ucapan. Soalnya, Ahok sudah dua kali melakukan hal yang kontroversial. Pertama ketika dia pidato di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribut, dengan mengutip Al Maidah ayat 51 yang kemudian menjadikannya pesakitan, kedua sikap dan ucapan Ahok yang kemudian dianggap kurang ajar kepada Rois Aam PBNU yang juga Ketua MUI di persidangan.
"Jangan plintat-plintut, sekarang bilang begini, nanti sejam lagi minta maaf. Ini nggak bagus pemimpn seperti ini. Beliau itu pemimpin, gubernur, jaga omongannya. Itu saja," kata Adhyaksa.
Adhyaksa mengatakan orang awam melihat masalah Ahok semua gara-gara ucapan. Lantas, Ahok dibandingkan dengan mantan Menteri Koordinator Perekonomian Kwik Kian Gie.
"Kenapa pemimpin-pemimpin lain, seperti Pak Kwik Kian Gie, bisa diterima masyarakat. Itu karena ucapan-ucapannya wise, bijaksana," kata dia.
Adhaksa menekankan bahwa pangkal masalah Ahok bukan ras dan agama, tetapi lisan.
"Coba beliau bicara di Pulau Pramuka itu tidak bawa-bawa ayat, kan selesai. Kalau soal motif, nanti biarlah pengadilan yang membuktikan," kata dia.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf