Suara.com - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah memiliki banyak rencana yang akan dikerjakan setelah aktif kembali menjadi gubernur Jakarta pada Senin (13/2/2017) mendatang. Setelah itu, dia langsung akan membenahi semua permasalahan, khusunya yang menyangkut dengan pelayanan masyarakat.
"Begitu masuk, benahi. Saya yakin semua program jalan kalau pelayannya itu punya hasrat melayani. Makanya nanti indikator PNS jelas, jadi ada angka kaya rapot," ujar Ahok usai kampanye di Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Krama Jati, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).
Senin depan, Ahok langsung akan memimpin rapat pimpinan di hari pertamannya ngantor di Balai Kota. Dia ingin melihat kinerja pejabat di DKI selama dirinya menjalani cuti untuk mengikuti kampanye di Pilkada Jakarta 2017, bila ditemukan ada PNS yang kinerjanya buruk, ia tak segan-segan melakukan pemecatan.
"Begitu masuk kita lihat angka indikatornya, supaya yang males diturunkan. Supaya yang rajin ada kesempatan bisa naik. (PNS) angkatan 2010 akhir tahun golongan naik, makanya kalau yang males-males nggak diberhentikan kasihan yang muda-muda nggak bisa isi," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, setiap ingin melakukan perombakan pejabat di lingkungan pemprov DKI, dirinya telah memiliki standar penilaian.
"Yang kemarin sudah terpilih, kita perketat angkanya. Ini kayak rapor saja. Jadi jangan bilang saya bikin (PNS) stres," kata Ahok.
Lebih jauh, Ahok menilai PNS yang stres adalah pegawai yang malas dalam bekerja dan takut posisinya diganti oleh orang lain. Bila PNS tersebut rajin, Ahok mengatakan dirinya tak akan mengganti pegawai tersebut.
"Birokrasi yang rajin nggak stres, yang stres itu yang males. Justru saya mengadilkan administrasi. Jadi kalau yang nggak lulus harus ganti pemain," katanya.
Baca Juga: Jika SBY Turun Gunung, Agus-Sylvi Bisa Kalah dari Ahok dan Anies
Berita Terkait
-
Takut Urusan Jadi Panjang, Ahok Menolak Komentari Pernyataan JK
-
Pengacara Ahok Ingin SBY Juga Diperiksa, Demokrat: Itu Berlebihan
-
Ormas Muhammadiyah: Tuduhan Ahok ke Ma'ruf Amin Kejahatan Serius
-
Beredar KTP Palsu, Ahok Yakin Pelakunya Ditangkap di TPS
-
Polemik Kehadiran Ahok di Istighosah Nahdliyin, Ini Respons PDI P
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO