Susilo Bambang Yudhoyono dan Hatta Rajasa di Masjid Al Azhar [suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Peneliti studi Islam dan kenegaraan Arif Susanto mencatat perseteruan antara mantan presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo sudah lima kali terjadi.
Perseteruan mereka berlangsung dalam satu tahun terakhir. Perseteruan semakin kentara setelah putra Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, menjadi calon gubernur Jakarta periode 2017-2022.
"Persinggungan politik keduanya sudah lima kali terjadi. Mulai dari kasus hoax, Hambalang, TPF (tim pencari fakta) Munir, aksi 411, dan isu penyadapan. Keduanya terlihat semakin berseteru setelah SBY aktif berkampanye di pilkada DKI," kata Arif di D'Hotel, Jakarta, Senin (6/2/2017).
Menurut Arif, saat ini Yudhoyono sudah tidak memiliki jiwa kenegarawan. Sebab, kata Arif, Yudhoyono terjebak dalam kepentingan politik praktis.
Perseteruan mereka berlangsung dalam satu tahun terakhir. Perseteruan semakin kentara setelah putra Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, menjadi calon gubernur Jakarta periode 2017-2022.
"Persinggungan politik keduanya sudah lima kali terjadi. Mulai dari kasus hoax, Hambalang, TPF (tim pencari fakta) Munir, aksi 411, dan isu penyadapan. Keduanya terlihat semakin berseteru setelah SBY aktif berkampanye di pilkada DKI," kata Arif di D'Hotel, Jakarta, Senin (6/2/2017).
Menurut Arif, saat ini Yudhoyono sudah tidak memiliki jiwa kenegarawan. Sebab, kata Arif, Yudhoyono terjebak dalam kepentingan politik praktis.
"Persinggungan politik secara terbuka ini terasa kurang elok karena perseteruan seorang presiden dan pendahulunya bukanlah hal lazim yang dilakukan di negara-negara demokratis. Ini menghilangkan kenegarawan seseorang, karena masih terlibat politik praktis," kata dia.
Pada Rabu (1/2/2017), Yudhoyono konferensi pers. Dia mengaku ingin sekali bertemu dan berbicara blak-blakan dengan Jokowi.
Yudhoyono ingin membicarakan awal mula isu terkait aksi organisasi Islam pada 4 November 2016, rencana pengeboman, sampai makar.
Dia ingin mengklarifikasi agar tak ada lagi praduga dan perasaan tidak enak.
Namun, keinginan tersebut sampai sekarang belum terwujud.
Komentar
Berita Terkait
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Setahun Pasca-Jokowi: Rakyat Curigai 'Nyawa Busuk' dan Potensi Kejahatan dalam Kebijakan Masa Lalu!
-
Roy Suryo Cs Berhasil Dapatkan Salinan Ijazah Jokowi dari KPU
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik