Suara.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berkunjung ke kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/2/2017). Itu adalah lokasi penggusuran yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Di sana, pasangan Sandiaga Uno, mendapati beberapa warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk Jakarta, tapi tidak terdaftar sebagai pemilih tetap.
Mengetahui hal itu, Anies mengatakan banyak sekali warga yang rumah digusur kemudian tidak mau memilih pasangan calon petahana, Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Orang tergusur banyak sekali yang menentang petahana, tapi bukan berarti hak pilihnya dihilangkan. Tapi harus dihargai," kata Anies di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/2/2017).
Menurut Anies, bagaimanapun kondisi ekonomi warga, apapun pilihan politiknya, mereka tetap harus dihormati dan diberi haknya sebagai warga negara.
"Ini juga mengingkatkan kami semua, ketidakadilan. Kita juga berjuang bukan masalah posisi, tapi mengembalikan keadilan. Di tempat ini kita melihat ketidakadilan secara gamblang," ujar Anies.
Di sisa masa kampanye yang tinggal delapan hari, kata Anies, lagi-lagi ia diingatkan tentang kepimimpinan yang berkeadilan oleh kondisi Kampung Akuarium.
"Tadi saya ketemu seorang ibu, saya tanya sudah berapa lama, katanya sudah 35 tahun. Mereka bukan baru pindah ke Jakarta, tapi mereka sudah lama dan bahkan lebih lama dari sebagian kita di sini," kata Anies.
Baca Juga: Ahok, Anies dan Agus SBY Harus Tutup Akun Medsos di Masa Tenang
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total