Suara.com - Sedikitnya 13.000 oprang tawanan perang Presiden Suriah Bashar al Assad dihukum gantung dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Hal ini seperti diungkap Badan Amensti Internasional yang disampaikan politisi sekaligus mantan Wali Kota London Boris Johnson.
"Mual rasanya mendengar laporan Badan Amnesti Internasional soal eksekusi di Suriah. Assad bertanggung jawab atas begitu banyak kematian di sana, dan dia tak memiliki masa depan sebagai seorang pemimpin," tulis Johnson di Twitter.
Sementara itu, Hamid, salah satu tawanan perang yang berhasil melarikan diri membeberkan kekejaman penjara Assad. Sebelum dieksekusi, seluruh tahanan digiring ke lantai bawah penjara.
"Saat menempelkan telinga ke lantai, terdengar suara gemericik air. Di situ (basement) tahanan digantung," kata Hamid seperti dikutip laman Dailymail.
Tawanan tersebut kemudian dibuang dan dikubur di sebuah pemakaman massal yang berada tak jauh dari penjara.
Sekitar 20,000 tawanan lainnya mati akibat sakit dan kelaparan di penjara militer Saydnaya, sebelah utara Damaskus. Seperti dilansir Badan Kemanusiaan Inggris, tawanan Assad dijatuhi hukuman mati hanya lewat pengadilan yang hanya bergulir selama 3 menit. (Dailymail)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?