Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Demokrat, Dede Yusuf. [Suara.com/Bagus Santosa]
Ketua Divisi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Dede Yusuf menilai aktivitas Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Twitter dengan cuitan-cuitan berisi ungkapan perasaan, merupakan hal yang wajar.
"Twitter adalah domain pribadi, personal domain. Suka silakan, nggak suka jangan follow. Simple," kata Dede di DPR, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
"Jangan seolah-olah beramai-ramai ingin mem-bully. Nah itu kan berarti ada yang gerah. Ada yang panas kupingnya," Dede menambahkan.
Menurut Dede merupakan hak pengguna media sosial untuk mengekspresikan diri, asalkan kontennya bukan hoax, fitnah, dan ujaran kebencian.
"Di sinilah perlu kedewasaan dalam membaca medsos. Medsos itu ranah pribadi," kata dia.
Yudhoyono memanfaatkan Twitter, kata dia, sama seperti para tokoh lain, seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra. Para tokoh memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
"Jadi Twitter dijadikan media komunikasi untuk rakyat. Karena rakyat pun berkomunikasi dengan Pak SBY, rakyat pun berkomunikasi dengan pemerintah, dengan Partai Demokrat hampir setiap hari. Maka Pak SBY itu membuat Twitter itu untuk followernya. Yang merasa nggak follow, nggak usah komentar. Gitu," kata dia.
Dede kemudian mengingatkan konten yang dibuat langsung oleh Yudhoyono biasanya diberi *SBY di akhir kalimat.
"Kan ada tulisannya bintang (*) SBY. Itu SBY langsung. Tapi dibaca dulu. Karena ada banyak akun (yang mirip). Kalau Yudhoyono-nya ada titik-titik, atau garis miring, atau apa, itu palsu. Dan follower Pak SBY 9jt sekian kan keliatan. Pandai-pandai lah membaca media sosial," kata Dede.
"Twitter adalah domain pribadi, personal domain. Suka silakan, nggak suka jangan follow. Simple," kata Dede di DPR, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
"Jangan seolah-olah beramai-ramai ingin mem-bully. Nah itu kan berarti ada yang gerah. Ada yang panas kupingnya," Dede menambahkan.
Menurut Dede merupakan hak pengguna media sosial untuk mengekspresikan diri, asalkan kontennya bukan hoax, fitnah, dan ujaran kebencian.
"Di sinilah perlu kedewasaan dalam membaca medsos. Medsos itu ranah pribadi," kata dia.
Yudhoyono memanfaatkan Twitter, kata dia, sama seperti para tokoh lain, seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra. Para tokoh memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
"Jadi Twitter dijadikan media komunikasi untuk rakyat. Karena rakyat pun berkomunikasi dengan Pak SBY, rakyat pun berkomunikasi dengan pemerintah, dengan Partai Demokrat hampir setiap hari. Maka Pak SBY itu membuat Twitter itu untuk followernya. Yang merasa nggak follow, nggak usah komentar. Gitu," kata dia.
Dede kemudian mengingatkan konten yang dibuat langsung oleh Yudhoyono biasanya diberi *SBY di akhir kalimat.
"Kan ada tulisannya bintang (*) SBY. Itu SBY langsung. Tapi dibaca dulu. Karena ada banyak akun (yang mirip). Kalau Yudhoyono-nya ada titik-titik, atau garis miring, atau apa, itu palsu. Dan follower Pak SBY 9jt sekian kan keliatan. Pandai-pandai lah membaca media sosial," kata Dede.
Komentar
Berita Terkait
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Tak Terduga! SBY Spontan Hentikan Mobil dan Melukis di Pinggir Jalan Wonogiri
-
Diundang Presiden, Giovanni van Bronckhorst Batal ke Indonesia
-
SBY Cuekin Kapolri di HUT TNI? Demokrat Ungkap Fakta di Balik Video Viral yang Menghebohkan
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka