Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni telah menyerahkan berkas laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan dana kampanye ke Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta.
Bendahara tim pemenangan Agus - Sylvi, Gatot M Suwondo, mengatakan, selama masa kampanye pihaknya mendapatkan dana sekitar Rp68 miliar. Dan, selama hampir empat bulan kampanye, Agus - Sylvi mengeluarkan dana sekitar Rp68 miliar.
"Total sumbangan yang kita terima itu Rp68 miliar dan pengeluaran Rp68 miliar sekian, saldo yang ada itu di rekening bank itu Rp1 juta dan cash Rp14 jutaan sisanya," ujar Gatot di kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (12/2/2017).
Gatot menerangkan, Agus menyumbang Rp225 juta, Sylvi Rp205 juta (totalnya Rp430 juta. Kemudian dewan pimpinan daerah partai pengusung Agus - Sylvi, yakni dari DPD Partai Demokrat, PKB, PAN dan PPP, masing-masing menyumbang Rp750 juta, sehingga totalnya Rp3 miliar.
Orangtua Agus, Susilo Bambang Yudhoyono dan istri, Ani Yudhoyono menyumbang Rp100 juta.
"Terus dari individu sebanyak 143 orang jumlahnya Rp6,6 miliar. Yang paling banyak memang dari kelompok ada 109 kelompok dengan total jumlah Rp52,5 miliar dan 13 badan usaha sebanyak Rp6,3 miliar. Jadi 76 persen sumbangan dari kelompok," jelas Gatot.
Gatot memaparkan, dana kampanye digunakan untuk mengadakan pertemuan tatap muka, khusus, terbatas dan pertemuan umum. Totalnya sekitar 41 persen dari anggaran pengeluaran.
Sementara untuk alat peraga, pembuatan spanduk, kaos, dan sebagainya menghabiskan anggaran sebesar Rp16 miliar atau 24 persen dari pengeluaran. Dana juga dipakai untuk membiayai saksi-saksi yang akan disebar di setiap tempat pemungutan suara pada 15 Februari 2017 nanti.
"Kegiatan yang kita danai ini untuk saksi di 13 ribu TPS, saksi dalam maupun saksi luar. Memang kita kasih uang saku, untuk makan, transportasi dan pulsa. Kita juga mengupgrade punya IT kita sekitar Rp4 miliar atau 6 persen dari total pengeluaran," kata dia.
"Nah, yang lain lagi adalah biaya operasi, yang setiap Minggu kita keluarkan, kita habiskan Rp3,5 miliar rupiah. Jadi totalnya Rp68,954 miliar rupiah," jelas Gatot.
Ditambahkannya, setiap penyumbang dana kampanye Agus-Sylvi, kata Gatot, mereka harus menyertai NPWP, mengisi identitas KTP. Adapun besaran maksimal untuk perorangan Rp75 juta dan untuk kelompok Rp750 juta.
Lebih jauh, terkait sisa dana kampanye sekitar Rp14 juta, Gatot mengatakan uang tersebut milik pasangan calon, hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Terkecuali kalau ada sumbangan tidak sesuai ketentuan dan sudah diterima itu langsung diberikan ke kas negara," kata dia.
Saat menyerahkan berkas dana pemasukan dan pengeluaran ke KPU DKI, tim Agus -Sylvi menyerahkan seluruh dokumen pendukung penyumbang, seperti bukti setoran ke bank, kwitansi dan lain-lain.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang