Suara.com - Beredarnya berita di media sosial yang menyebutkan ada rapat pimpinan TNI di Istana yang dihadiri para perwira tinggi pada hari Senin tanggal 13 Februari 2017 dan tidak dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo adalah tidak benar, demikian dikatakan Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto.
“Benar bahwa pada tanggal 13 Februari 2017 yang lalu ada acara pertemuan para pati TNI dengan Presiden Joko Widodo, namun acara tersebut bukan suatu rapat apalagi rapim, para pati TNI tersebut dipanggil Presiden karena baru naik pangkat pati yang keputusannya ditandatangani Presiden,” kata Wuryanto dalam pernyataan tertulis yang diterima Suara.com.
Wuryanto menambahkan pertemuan antara Presiden dan para pati TNI merupakan tindak lanjut dari kebijakan bahwa semua perwira yang naik pangkat melaksanakan laporan korp kepada Kepala Negara di Istana.
“Jadi semua perwira yang naik pangkat perwira tinggi (Jenderal, Laksamana, Marsekal) serta keputusannya ditandatangani Presiden. Sangat aneh, kan seorang Presiden yang menandatangani kenaikan pangkat perwiranya tidak kenal dan tidak tahu apa yang ditandatangani, apalagi beliau berlatar belakang sipil, tetapi beliau adalah Panglima Tertinggi TNI yang memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL, dan AU. Maka semua pati yang naik pangkat di panggil ke Istana untuk sekedar kenal, ramah tamah dan salam-salaman,” kata Wuryanto.
Ditambahkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk perhatian dan penghargaan dari Presiden terhadap TNI.
“Jadi jangan diartikan kegiatan pertemuan tersebut sebagai rapat, rapim atau kegiatan lain,” ujarnya.
Wuryanto juga menyampaikan bahwa dalam pertemuan di Istana tidak dihadiri oleh Gatot dan seluruh Kepala Staf Angkatan.
“Beliau semua tidak naik pangkat sedangkan acaranya hanya untuk mengenal para pati TNI yang naik pangkat,” kata Wuryanto.
Kegiatan itu pun bukan yang pertamakali, namun sudah berulangkali setiap ada kenaikan pangkat pati TNI, pasti ada acara ramah tamah dan kenal dengan Presiden.
Berita Terkait
-
Benarkah IPK Gibran Cuma 2,3? Begini Perhitungannya Berdasarkan Sistem Pendidikan Internasional
-
Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
-
Berapa Biaya Kuliah di MDIS Selama 3 Tahun? Kampus Gibran di Singapura
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!
-
Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor di Daan Mogot Tewas Terpental dan Terlindas Truk
-
Diaspora Viral Glory Lamria Digunjing Gegara Renang di Hotel Aman NY Pakai Bra dan CD
-
Kejagung Masih Buru Silfester Matutina, Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank