Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Malang nian nasib Nimas (54). Ketika sedang memasang instalasi listrik di tempat penampungan air rumah Jalan Lingkungan Cipayung, RT 3, RW 28, Abadijaya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/2/2017), tersengat listrik dan meninggal dunia.
"Korban bekerja memasang instalasi listrik di TKP, saat korban menyambungkan kabel listrik ke dalam toren air," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (17/2/2017).
Argo mengatakan korban tersengat setrum listrik karena ada sebagian kabel yang terkena air hujan.
Setelah setrum menjalar ke tubuh, dia terpental dan tersungkur.
"Kondisi hujan sehingga kabel basah dan menyengat tangan korban hingga terjatuh," katanya.
Korban mengalami luka parah di bagian tangan kiri.
"Mendengar suara jatuh para saksi segera melihat kondisi korban, saksi mendapati korban sudah terlentang dan tangan kiri korban berlubang," kata Argo.
Warga sekitar kemudian membawa korban ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong sebelum tiba.
"Korban langsung dibawa ke klinik terdekat, namun dalam perjalanan korban meninggal dunia," katanya.
"Korban bekerja memasang instalasi listrik di TKP, saat korban menyambungkan kabel listrik ke dalam toren air," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (17/2/2017).
Argo mengatakan korban tersengat setrum listrik karena ada sebagian kabel yang terkena air hujan.
Setelah setrum menjalar ke tubuh, dia terpental dan tersungkur.
"Kondisi hujan sehingga kabel basah dan menyengat tangan korban hingga terjatuh," katanya.
Korban mengalami luka parah di bagian tangan kiri.
"Mendengar suara jatuh para saksi segera melihat kondisi korban, saksi mendapati korban sudah terlentang dan tangan kiri korban berlubang," kata Argo.
Warga sekitar kemudian membawa korban ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong sebelum tiba.
"Korban langsung dibawa ke klinik terdekat, namun dalam perjalanan korban meninggal dunia," katanya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Berani Angkat Latar Bali, Film Bandit Bakal Bikin Jantung Berdebar di JAFF 2025
-
Berawal dari Jadi Korban Begal, Monji Atmodjo Bongkar Sisi Kelam 'Surga' Bali Lewat Film Bandit
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!