Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan kabar bohong atau hoax terkait pemilihan kepala daerah dan hanya mencari informasi dari sumber yang kredibel.
"Kami berharap masyarakat tidak mudah mempercayai 'hoax', itu yang kami harapkan. Kalau memang ada apa-apa yang berkaitan dengan pemilu, langsung kontak kami," ujar Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Minggu (19/2/2017).
Apabila menemukan pelanggaran, kata dia, masyarakat dapat melaporkan agar dapat diambil tindakan selanjutnya dengan cepat.
Sementara untuk mengecek hasil pemilihan, laman pilkada2017.kpu.go.id yang menghadirkan hasil perhitungan terkini dapat diakses sewaktu-waktu.
"Langsung bisa mengecek hasil dan itu real time dan real count. Jadi masyarakat tidak usah mempercayai yang lain, kalau mau mengecek ke sini saja," tutur Ferry.
Selain itu, pihaknya juga mengharapkan masyarakat mau mengawal proses rekap yang dilakukan secara manual di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota.
"Kami berharap masyarakat proaktif, proses diawasi, dikawal dan diinformasikan. Itu perlu menjadi perhatian," kata dia.
Keaktifan masyarakat juga diperlukan saat KPU melakukan pendataan atau pemutakhiran data, misalnya dengan mengecek daftar pemilih tetap (DPT) untuk mengetahui namanya sudah tercantum atau belum.
Pilkada serentak 2017 digelar di 101 daerah, yakni tujuh provinsi, 76 kabupaten dan 18 kota. Ketujuh provinsi tersebut adalah Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat dan Papua Barat. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah