Suara.com - Semenjak Fredy Tuhenay alias Iwan Bopeng marah - marah di tempat pemungutan suara nomor 27, Jalan Penggalang, gang IV, Kelurahan Palmeriam, RW 10, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (15/2/2017), dan videonya tersebar luas di media sosial, banyak tentara yang mencarinya.
"Waduh mas, setelah ada video di Youtube. Itu sekarang ramai mas di sini. Para tentara pada datang, nanyain Iwan," kata warga Palmeriam, Andri, kepada suara.com, Senin (20/2/2017).
Andri mengatakan tentara yang datang mencari Iwan Bopeng ada yang mengenakan seragam militer ada juga yang hanya mengenakan pakaian sipil.
Andri mengatakan sampai hari ini, Iwan masih dicari-cari tentara.
"Sampai sekarang masih mas. Yang nongkrong - nongkrong di sini pasti ditanyain (sama tentara). Didatangin terus nanya - nanya informasi," ujar Andri.
Iwan Bopeng yang ketika itu mengenakan kemeja khas kampanye pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat marah karena ada salah satu rekannya yang hak pilihnya tidak diakomodir petugas. Ketika sedang ngomel-ngomel, dia keceplosan. "Siapa tuh anak kecil tadi hey, tentara gue potong di sini, apalagi elu ye..." katanya.
Tindakan Iwan Bopeng ternyata mendapat reaksi keras dari sebagian tentara.
Para prajurit tersinggung dan marah besar. Mereka tidak terima dengan ucapan Iwan Bopeng.
Sebagian tentara membuat video yang isinya mengingatkan Iwan Bopeng agar hati-hati bicara. Sambil mengingatkan Iwan Bopeng, mereka memperagakan aksi kebal terhadap senjata tajam.
Sambil memperagakan aksi tidak mempan senjata, sebagian mengatakan akan mencari keberadaan Iwan Bopeng.
Setelah video tersebut sampai ke Iwan Bopeng, dia menyadari kekeliruannya. Melalui video, Iwan Bopeng kemudian meminta maaf. Tapi, Iwan Bopeng tetap dicari-cari tentara.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua,
Saya ingin klarifikasi kejadian pada TPS 27, dimana bahwa rekan saya tidak boleh, dihalang-halangi untuk memilih pada saat pilkada sehingga terjadilah satu benturan-benturan yang sifatnya perdebatan panjang sehingga memancing emosi. Dan saya spontan mengeluarkan satu kata-kata yang kurang sopan kepada teman-teman tentara.
Saya memohon maaf atas kejadian itu dan saya minta maaf dengan tulus dari hati saya kepada teman-teman tentara supaya ini tidak melebar kemana-mana.
Tag
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan