Suara.com - Bekas Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar berharap didoakan agar kuat menghadapi perkara dugaan menerima suap yang kini menjeratnya.
"Pertama, saya mohon doa kepada seluruh bangsa Indonesia. Saya tahu, banyak yang mendoakan saya," kata Patrialis di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2017).
Hari ini, bekas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut akan diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap dalam permohonan uji materi UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Hari ini kali kedua dia diperiksa sebagai tersangka.
Patrialis berjanji membuka semua informasi yang dia miliki.
"Kedua, saya kasih tau secara tegas, saya sangat menghormati KPK. Karena KPK ini, saya memiliki kontribusi yang besar dibangun. Jadi, silakan sekarang saya diperiksa untuk pertamakali sejak saya ditahan, saya akan bicara. Apa adanya dengan KPK. Insya Allah kebenaran akan ada di pengadilan," kata Patrialis.
Politisi Partai Amanat Nasional tersebut tetap membantah menerima suap.
"Saya tidak mau memberikan komentar yang berkaitan dengan materi perkara. Karena pertama sekali saya sudah komentar ya, saya nggak mau lagi komentar. Tentu saya konsisten dengan komentar saya," kata Patrialis.
Dalam kasus tersebut, KPK sudah menetapkan empat tersangka. Selain, Patrialis, yaitu Kamaludin, Basuki Hariman, dan Ng Fenny.
Patrialis dan Kamaludin diduga dijanjikan menerima uang 200 ribu dollar Singapura sebagai kesepakatan untuk memuluskan permintaan Basuki Hariman dan Fenny. Basuki dan Fenny sudah memberikan uang sebanyak dua kali. Pada pemberian ketiga, kasus terungkap.
Barang bukti yang didapatkan KPK, antara lain draft berisi putusan uji materi UU, voucher penukaran mata uang asing, dan dokumen perusahaan.
Berita Terkait
- 
            
              Patrialis Akbar Dinilai Terbukti Lakukan 2 Pelanggaran Berat
- 
            
              Patrialis Akbar Dijatuhi Sanksi Pemberhentian Tidak Hormat
- 
            
              Kasus Mantan Anak Buah SBY, Giliran Hakim MK Diperiksa KPK
- 
            
              Pilkada Serentak, Hakim MK Diminta Jangan Kebanyakan Jalan-jalan
- 
            
              Serahkan Surat Terkait Patrialis, Ketua MK Temui Presiden Jokowi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Onad Diciduk! Sisa Ganja di Plastik Jadi Bukti, Polisi Duga Ekstasi Ludes Dipakai
- 
            
              Warga Jati Padang Mengeluh Belum Dapat Bantuan Usai Banjir, Pemerintah ke Mana?
- 
            
              Riza Chalid Masih Buron, Kejagung Periksa Dua Saksi Baru Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak
- 
            
              Diperiksa Kejari Soal Korupsi, Wakil Wali Kota Bandung Erwin: Kalau OTT Itu Hoaks
- 
            
              Tanggul Baswedan Jebol, Lima RT di Jati Padang Terendam Banjir Hingga 1,5 Meter
- 
            
              Bos Mata Elang Hendra Lie Divonis 10 Bulan Bui, Terbukti Fitnah Pengusaha di Podcast YouTube
- 
            
              Luhut Jawab Utang Whoosh Rp116 Triliun: 12 Juta Penumpang Bukti Keberanian
- 
            
              Utang Kereta Cepat Whoosh Rp120 T Bisa Lunas? Prabowo Tugasi 3 'Menteri Kunci' Cari Jalan Keluar
- 
            
              Kejari Bandung Soal Dugaan Korupsi Periksa Wakil Wali Kota: Demi Good Governance
- 
            
              Selamat Jalan Rinaldi Aban: Sosok Penuh Canda Perekat Suara.com