Suara.com - Ketua Ikatan Keluarga Betawi, Kebagusan, Jakarta Selatan, Mudas, menganggap Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Baung yang baru diresmikan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kurang dengan corak budaya Betawi.
"Ini corak Betawi-nya kurang. Mungkin nanti bisa ditambah ornamen Betawi, agar anak yang bermain terasa di kampungnya sendiri, di kampung Betawi," ujar Mudas dalam kata sambutannya di RT 05 RW 2, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017).
Mudas yang juga tokoh masyarakat setempat merasa malu ada taman layak anak di daerahnya. Namun tidak menonjolkan sisi kebudayaan Betawi.
"Malu saya kalau kagak ada corak Betawinya," kata Mudas.
Mudas menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah menunjuk PT. Nestle untuk membangunkan RPTRA. Ia berharap masyarakat dan pengelola bisa menjaga taman dengan baik.
"Kepada pengelola RPTRA tolong dirawat dengan baik. Penerangannya dijaga, jangan terbalik, ramah anak menjadi buat bikin anak karena lampunya redup," kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Ahok menduga Mudas tidak ikut saat pihak PT. Nestle melakukan rapat dengan masyarakat setempat membahas desain pembangunan RPTRA.
"Sebetulnya setiap pembangunan RPTRA bukan saya yang buat. Kita kirim ada orang universitas (membantu desain), ini Nestle kerjasmaa dengan mana ya? Itu (Nestle) ngomong dengan masyarakatnya, Anda maunya apa," kata Ahok.
Ahok menjelaskan, dari 184 RPTRA yang sudah diresmikan, beberapa diantaranya bernuansa Betawi. Sayangnya, Ahok tidak menjelaskan RPTRA yang dimaksud. Dalam kata sambutannya, Ahok malah menerangkan khas Betawi yang terpasang di jalan layang koridor 13 Transjakarta, Ciledug - Kapten Tendean.
Baca Juga: Hari Ini Hak Angket 'Ahok Gate' Dibacakan di Rapat Paripurna
"Contohnya yang jalan layang Kapten Tendean - Ciledug koridor 13 Busway, yang diprotes ketinggian. Itu semua pakai gigi balang betawi, saya minta di cat berwarna hijau - kuning," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional