Suara.com - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Edy Rahmayadi sudah mengidentifikasi titik-titik rawan di Jakarta. Pernyataan Edy terkait pengamanan kunjungan kenegaraan raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud dan Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association ke 20.
"Sudah pasti, itu semua sudah terbaca. Kita sudah lama jadi orang Jakarta. Titik kerawanan sudah kita baca, dimana-mana. Sudah pasti, hanya kita tak bisa anggap enteng, makanya kita antisipasi," kata Edy usai memimpin apel pasukan komando gabungan dalam rangka operasi pengamanan VVIP kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/2/2017).
Panglima Komando Gabungan Pengamanan VVIP menyebutkan untuk pengamanan Raja Salman dan 1.500 rombongan dari Arab Saudi didukung 5.385 petugas gabungan. Sedangkan untuk pengamanan KTT IORA didukung 12 ribu anggota.
"Personil dari TNI dan Polri termasuk Paspampres, mulai dari ring satu, dua dan ring tiga," ujar Edy.
Edy yang juga Ketua Umum PSSI itu mengimbau seluruh elemen masyarakat turut membantu melancarkan agenda kenegaraan ini. Sebab, apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, akan berdampak pada nama baik Republik Indonesia di mata internasional.
"Tolong ikut amankan juga, ini bukan hanya milik TNI dan Polri saja. Kalau sesuatu terjadi di Indonesia, nama Indonesia juga yang jelek," kata Edy.
Raja Salman beserta rombongan akan tiba di Indonesia, Rabu (28/2/2107) besok. Pesawat Raja Salman akan mendarat di Bandara Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 12.30 WIB.
Sebagian rombongan Raja Salman, hari ini sudah tiba di Jakarta.
Pelaksanaan KTT IORA akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, tanggal 5 hingga 7 Maret 2017.
Sebanyak dua puluh satu kepala negara dan pemerintahan, delapan organisasi internasional, tujuh negara mitra wicara, antara lain Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Uni Eropa akan hadir di acara tersebut.
Berita Terkait
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Arab Saudi Justru Dihujat Legenda Sendiri
-
Ole Romeny Siap Comeback, Bidik Laga Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi dan Irak
-
Rapor Patrick Kluivert Jelang Dua Laga Hidup Mati Timnas Indonesia, Optimis ke Piala Dunia 2026?
-
Tiket Pulang dari 'Neraka' KDRT di Arab Saudi: Hakim PA Jakbar Batalkan Pernikahan AP
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Viral Video Prabowo Tayang di Bioskop, Mensesneg: Lumrah Selama Tak Langgar Aturan
-
Hadapi 'Gender Trap', Menteri PPPA Desak Polwan Diberi Peran Lebih di Posisi Strategis
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai