Salah seorang penembak jitu (sniper) [Antara]
Baca 10 detik
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana mengungkapkan pasukan penembak jitu ikut serta dalam operasi pengamanan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al Saud selama berada di Jakarta pada 1-3 Maret 2017.
"Dalam menghadapi situasi tertentu khususnya kegiatan ini, polisi lakukan segala cara untuk yakinkan tamu negara merasa aman," kata Suntana usai upacara Operasi Simpatik di lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Rabu (1/3/2017).
Namun, Suntana tidak menyebutkan jumlah sniper yang dikerahkan.
"Rahasia, pasti ada. Soalnya SOP (standar operasional prosedur) kami," kata dia.
Suntana mengatakan sniper dikerahkan karena mereka punya keahlian menangani situasi krisis, misalnya ketika terjadi serangan teroris.
"Seluruh jajaran Polri termasuk jakarta mengantisipasi kejadian tersebut. Untuk menjaga rasa aman dan nyaman, kami mengantisipasi potensi seperti di Bandung," katanya.
Suntana mengatakan Raja Salman juga membawa pengawal pribadi.
"Ada mekanisme. Kepala negara boleh bawa pengawal dari kesatuan mereka di negara masing-masing. Tapi pelaksanaannya dikoordinir oleh kami. Misalnya berapa senjata yang dibawa, terus kami negosiasikan," kata dia.
Suntana belum dapat data persis jumlah delegasi yang dibawa Raja Salman, termasuk berapa jumlah pengawal.
"Rombongannya sejumlah 1.300. Polisinya kita tidak dapat data itu. Tapi saya yakin sebagian besar itu pasukan pengawal kerajaan," katanya.
Kemarin, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengatakan kunjungan Raja Salman merupakan dalam rangka meningkatkan kerjasama antara Arab Saudi dan Indonesia. Nanti akan ada penandatanganan 10 nota kesepahaman oleh Raja Salman dan Presiden Joko Widodo.
"Ya, ada 10 MoU (nota kesepahaman) yang akan ditandatangani," ujar Osama di Kedutaan Besar Arab Saudi, Kuningan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Sepuluh perjanjian kerja sama, antara lain di bidang keagamaan, perikanan, keamanan, pendidikan, agrikultura, kesehatan dan penerbangan.
"Kemudian kerjasama di bidang investasi dan pengembangan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah)," kata dia.
Kerjasama di bidang pendidikan yang akan dilakukan, kata Osama, meliputi pendirian sekolah bahasa Arab di tiga kota yakni Surabaya, Makassar, dan Medan.
"Pendirian sekolah ini untuk pendidikan bahasa Arab. Tidak ada hubungannya dengan selain bahasa," kata dia
Raja Arab beserta rombongan akan berada di Jakarta pada tanggal 1 hingga 3 Maret. Selama di Jakarta, Raja Salman bersama rombongan rencananya akan menginap di Hotel Raffles di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Kemudian Raja Salman akan berlibur di Bali pada tanggal 4 hingga 9 Maret.
Dalam kunjungan kali ini, Raja Arab membawa serta kurang lebih 1500 orang, 10 menteri dan 25 pangeran.
Agenda di Jakarta, antara lain bertemu Presiden Joko Widodo, pidato di DPR, dan berkunjung ke Masjid Istiqlal.
"Dalam menghadapi situasi tertentu khususnya kegiatan ini, polisi lakukan segala cara untuk yakinkan tamu negara merasa aman," kata Suntana usai upacara Operasi Simpatik di lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Rabu (1/3/2017).
Namun, Suntana tidak menyebutkan jumlah sniper yang dikerahkan.
"Rahasia, pasti ada. Soalnya SOP (standar operasional prosedur) kami," kata dia.
Suntana mengatakan sniper dikerahkan karena mereka punya keahlian menangani situasi krisis, misalnya ketika terjadi serangan teroris.
"Seluruh jajaran Polri termasuk jakarta mengantisipasi kejadian tersebut. Untuk menjaga rasa aman dan nyaman, kami mengantisipasi potensi seperti di Bandung," katanya.
Suntana mengatakan Raja Salman juga membawa pengawal pribadi.
"Ada mekanisme. Kepala negara boleh bawa pengawal dari kesatuan mereka di negara masing-masing. Tapi pelaksanaannya dikoordinir oleh kami. Misalnya berapa senjata yang dibawa, terus kami negosiasikan," kata dia.
Suntana belum dapat data persis jumlah delegasi yang dibawa Raja Salman, termasuk berapa jumlah pengawal.
"Rombongannya sejumlah 1.300. Polisinya kita tidak dapat data itu. Tapi saya yakin sebagian besar itu pasukan pengawal kerajaan," katanya.
Kemarin, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengatakan kunjungan Raja Salman merupakan dalam rangka meningkatkan kerjasama antara Arab Saudi dan Indonesia. Nanti akan ada penandatanganan 10 nota kesepahaman oleh Raja Salman dan Presiden Joko Widodo.
"Ya, ada 10 MoU (nota kesepahaman) yang akan ditandatangani," ujar Osama di Kedutaan Besar Arab Saudi, Kuningan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Sepuluh perjanjian kerja sama, antara lain di bidang keagamaan, perikanan, keamanan, pendidikan, agrikultura, kesehatan dan penerbangan.
"Kemudian kerjasama di bidang investasi dan pengembangan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah)," kata dia.
Kerjasama di bidang pendidikan yang akan dilakukan, kata Osama, meliputi pendirian sekolah bahasa Arab di tiga kota yakni Surabaya, Makassar, dan Medan.
"Pendirian sekolah ini untuk pendidikan bahasa Arab. Tidak ada hubungannya dengan selain bahasa," kata dia
Raja Arab beserta rombongan akan berada di Jakarta pada tanggal 1 hingga 3 Maret. Selama di Jakarta, Raja Salman bersama rombongan rencananya akan menginap di Hotel Raffles di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Kemudian Raja Salman akan berlibur di Bali pada tanggal 4 hingga 9 Maret.
Dalam kunjungan kali ini, Raja Arab membawa serta kurang lebih 1500 orang, 10 menteri dan 25 pangeran.
Agenda di Jakarta, antara lain bertemu Presiden Joko Widodo, pidato di DPR, dan berkunjung ke Masjid Istiqlal.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara